Harga Tiket Murah Bikin Kereta Semrawut

KRL Ekonomi
Sumber :
  • Photobucket/Jhon Ipenk

VIVAnews - Penerapan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, selain merubah pola perjalanan menjadi single operation, juga merubah tarif karcis. Rencana perubahan tarif per 2 Juli 2011 membuat masyarakat pengguna kereta resah dan tak sedikit yang menolak kenaikan tarif ini.

Kepala Daerah Operasi I (Jabodetabek) PT KAI Purnomo Radiq mengatakan, tarif yang diberlakukan saat ini dianggap sudah sangat sesuai. Justru dengan tarif kereta ekonomi yang terlampau murah, membuat kondisi kereta menjadi semrawut dan banyak penumpang yang memaksa duduk di atap.

"Kalau tarif masih Rp2.000 dari Bogor ke Jakarta Kota semua orang pasti naik KA, karena kalau naik bus Rp10.000 lebih mahal. Dengan kapasitas yang ada tentu kami tidak bisa menampung semuanya," ujar Purnomo dalam diskusi Asosiasi Penumpang Kereta Api (Aspeka) bertajuk 'Kelayakan Penerapan Single Operation KRL Jabodetabek' di Gedung Ranuza, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 20 Juni 2011.

Hal lain yang menyebabkan terlalu banyaknya penumpang KA, karena  pemerintah belum menyiapkan alternatif transportasi di beberapa kawasan seperti di Stasiun Citayam, Cilebut dan Bojong.

"Kami yakin penumpang yang nekat duduk di atas atap adalah penumpang yang naik dari tiga stasiun itu," katanya.

Sementara itu, Anggota KRLMania, Nikma, mengaku pernah melakukan studi mengenai program pembangunan PT KAI bekerjasama dengan Bank Dunia. Berdasarkan hasil penelitiannya, dia menduga PT KAI akan menghapus kelas ekonomi.

"Program KA di Bank Dunia salah satunya mendorong restrukturisasi hingga ke swastanisasi. Uji cobanya di  KRL Jabodetabek dan kereta barang ke Sumatera. Saya menduga, kelas ekonomi itu akan dihilangkan, Jakarta akan AC semua. Saya lihat ini ada unsur politik di sini," ungkapnya.

Seperti diketahui, mulai 2 Juli 2011, tarif KRL AC Ekonomi akan naik sekitar 70%, tetap dengan flat rate/jauh-dekat bayar sama, Rp5.500 ke Rp9.000 untuk jalur Bogor, Rp4.500 ke Rp8.000 untuk jalur Serpong, Tangerang dan Bekasi. (eh)

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda, KASN Klaim Sistem Rekrutmen Sudah Transparan
VIVA Militer : Pasukan TNI sisir kelompok bersenjata OPM di Papua (ilustrasi)

Tim Gabungan TNI dan Polri Lakukan Penyisiran OPM di Intan Jaya Papua

Satuan tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 melakukan penyisiran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Homeyo Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024