- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Ibukota Jakarta terus menata diri untuk menjadi kota modern. Kerja keras untuk membenahi segala sistem tata kehidupan kota ini telah dilakukan dan memperlihatkan hasil yang baik.
Menurut pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, pengembangan Greater Jakarta merupakan solusi paling tepat yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi keruwetan kota ini.
Terutama dengan membenahi ruang terbuka hijau (RTH), pembenahan sistem angkutan massal, seperti mengedepankan bus Transjakarta, pengendalian kendaraan besar, dan penertiban parkir. Dari sistem kesejahteran dan fasilitas kesehatan. Kota ini jauh lebih cepat berkembang.
"Secara perlahan namun pasti Jakarta terus membenahi dirinya. Banjir telah ditangani secara serius," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 22 Juni 2011.
Kemajuan Jakarta menurut Yayat tidak dapat diatasi sendiri oleh kota ini. Permasalah pengembangan pemukiman misalnya, Jakarta butuh banyak dukungan dari daerah yang ada di sekitarnya, karena Jakarta tidak punya lahan.
"Untuk pengembangan pemukiman Jakarta tidak punya lahan. Sistem transportasi juga harus bersinergi dengan daerah lain, pengelolaan sampah dan masalah di bantaran kali, Jakarta butuh dukungan dari kota lain," ujar Yayat lagi.
Daerah pinggiran Jakarta tidak bisa terus-menerus membiarkan warga mereka masuk Jakarta tanpa keahlian. Karena itu dibutuhkan pemetaan daerah pendatang agar kerjasama bisa dilakukan untuk membekali keterampilan bagi mereka yang akan datang ke Jakarta.
"Kerja sama antar daerah. Daerah pendatang harus dipetakan, agar diketahui permasalahannya. Agar mereka tidak menjadi beban Pemprov DKI," katanya.
Yayat menyampaikan pesan bagi siapa saja yang bergelut hidup di Jakarta untuk tidak selalu mengambil keuntungan dari kota ini, tapi juga tidak lupa untuk memberikan keuntungan.
"Kita selalu mengambil keuntungan dari kota ini, tapi lupa memberikan keuntungan untuk kota ini," katanya.
Di Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-484 Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengajak warga Jakarta untuk menjaga, merawat dan membangun bersama-sama ibu kota negara ini. Menurut Fauzi, momentum ini merupakan kesempatan yang baik untuk melakukan evaluasi, koreksi dan introspeksi untuk menyempurnakan segala kekurangan kota Jakarta.
Fauzi Bowo berharap di usia Jakarta yang sem)akin matang ini, warga Jakarta dapat lebih terpanggil untuk mencintai Jakarta. Dia menyadari sejumlah masalah krusial Jakarta seperti macet dan banjir tak bisa diselesaikan hanya dengan pernyataan seorang Gubernur DKI Jakarta, melainkan peran serta masyarakat yang ikut mendukung segala kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (eh