- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Hari ini, Rabu 22 Juni, Jakarta genap berusia 484 tahun. Berbagai dinamika menyertai perkembangan kota yang telah 13 kali berganti nama ini. Selama ini, setumpuk permasalahan mencuat, menyeruakkan banyak sisi negatif Jakarta--mulai banjir, macet, kekerasan, hingga masalah ekonomi warganya.
Lantas, tidakkah ada sisi positif yang menjadi 'penegak' bagi banyak pandangan miring itu? Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, memiliki jawaban tersendiri atas pertanyaan itu.
"Susah ya," kata Faisal saat ditemui di Hotel Crown, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2011.
Satu hal yang diberi acungan jempol oleh Faisal adalah pelaksanaan Car Free Day. "Bagi saya, Car Free Day makin hari makin baik, karena dua kali sebulan betul-betul free. Walaupun bohong-bohongan Fauzi Bowo bikin jalur sepeda yang cuma sekilometer dan kecil. Itu mah bahaya, nanti malah diserempet Metro Mini," kata dia.
Di mata Faisal, kondisi Jakarta kian memburuk. "Dulu di Menteng katanya bebas parkir, sekarang sudah tidak lagi. Kemudian dilarang merokok, sekarang bebas lagi. Jadi, hukum itu dilecehkan warga karena tidak ada wibawanya," ungkapnya.
Lalu, di mana sisi positif Jakarta?
"Yang baik dikantongi sendiri, deh," selorohnya.
Namun demikian, Faisal mengaku termasuk orang yang memiliki keyakinan Ibukota akan memiliki masa depan yang lebih cerah, asalkan sejumlah syarat dipenuhi. Apakah itu?
"Tugas kita sekarang adalah memerangi kekuatan yang akan menempatkan para dalang yang dibiayai oleh cukong untuk gubernur 2012. Cukong-cukong ini sudah punya calon. Partai-partai akan dia beli. Itu yang harus dilawan. Itu nasib Jakarta 2012 nanti. Kalau kita bisa melawan kekuatan itu, insya Allah Jakarta beres," jawabnya. (kd)
Menko Polhukam Sebut Transaksi Judi Online 3 Bulan Pertama di 2024 Capai Rp 100 T
Menko polhukam RI, Hadi Tjahjanto mengungkapkan perputaran uang ada tiga bulan pertama di tahun 2024 terkait judi online jumlahnya tak main-main, yakni mencapai Rp 100 T.
