Commuter Line Terkendala Pasokan Listrik

KRL Jabotabek
Sumber :
  • VIVANews/ Anhari Lubis

VIVAnews - Corporate Secretary PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Makmur Syaheran mengeluhkan kendala yang dialami dalam penerapan pola operasi tunggal KRL. Menurutnya, beberapa waktu lalu, PT KCJ telah mengirimkan surat kepada pemerintah pusat untuk meminta solusi terkait masalah itu.

"Kami sudah kirim surat, katanya disanggupi, mau dibangun gardunya. Namun progress masalah ini ada di Dirjen Kereta Api, soalnya menyangkut pra sarana ada di Kementrian (Perhubungan)," ujar Makmur dalam jumpa pers di kantor KCJ, Stasiun Juanda, Jakarta, Kamis, 30 Juni 2011.

Makmur mengatakan, saat ini PT KAI hanya memiliki daya listrik sebanyak 86 megawatt untuk menjalankan 386 unit KRL Jabodetabek. Padahal, kata dia,  daya yang diperlukan adalah 100 megawatt.

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

PT KCJ sudah melakukan beberapa kesepakatan dengan operator asal Jepang, dan tahun ini direncanakan akan ada penambahan 248 unit kereta yang membutuhkan daya listrik minimal 150 megawatt.

"Kurangnya daya listrik mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur, seperti AC yang sering rusak, dan sebagainya. Target kami pada 2019 untuk menampung 1,2 juta penumpang. Dibutuhkan 1440 unit KA yang membutuhkan sekitar 250 megawatt," jelasnya.

Menurut Makmur, PT KCJ sudah berjalan cepat, kini saatnya pemerintah menjawab antisipasi agar dapat mendukung jalannya perubahan pola operasional itu.

"Antisipasi yang jawab harus kementrian, kami sudah jalan cepat, tanpa didukung pra sarana akan terhambat. Ini bicara soal keseimbangan, butuh kekuatan dahsyat dari pemerintah untuk bisa mewujudkan pelayanan yang optimal," kata dia. (eh)

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih


Makmur menjelaskan, setiap tahunnya jumlah penumpang KRL naik 20%. Berdasarkan data PT KCJ, selama 2010 jumlah penumpang KRL mencapai 500.000/hari. Jika pada 2011 jumlah pengguna KRL naik 20%, maka diperkirakan jumlah pengguna KRL mencapai 600.000/hari.

"Lonjakan penumpang setiap tahun naik 20% dan kami harus memikirkannya. Jadi, kami harus benar-benar mengantisipasi masalah tersebut," jelasnya.

Setiap satu rangkaian KRL terdiri atas delapan kereta, berkapasitas 120 penumpang dengan 54 tempat duduk dan sisanya berdiri. Saat ini, PT KCJ memiliki 55 rangkaian kereta terdiri atas 38 rangkaian untuk kelas 1 (ekspres) dan 17 rangkaian untuk kelas 3 (ekonomi).

Sementara jumlah kereta yang siap operasi sebanyak 414 kereta untuk melayani 438 perjalanan KRL dalam satu hari. "Faktor ketersediaan listrik menjadi hal utama yang harus diperhatikan, pasalnya listrik yang ada sekarang ini tidak memadai," pungkasnya.

Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia
(Foto Ilustrasi) Antrean pengguna KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

5 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Depok Termasuk?

DKI Jakarta adalah kota dengan biaya hidup termahal. Biaya ini dihitung berdasarkan nilai konsumsi rata-rata rumah tangga per bulan.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024