Tanpa CCTV, Polisi Sulit Cari Rampok Danamon

Bank Danamon
Sumber :
  • www.property.id.finroll.com

VIVAnews - Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat mengaku kesulitan untuk mengungkap pelaku perampokan Bank Danamon Simpan Pinjam di Jalan Latumenten, Jakarta Barat yang terjadi pada Kamis, 30 Juni 2011. Sebab, pihak bank tidak menggunakan CCTV di dalam ruangan. Begitu juga, tidak adanya satpam yang berjaga saat kejadian.

"Memang lebih mudah penyelidikan jika terdapat CCTV. Tapi kita tetap berusaha memburu pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang," Kapolsek Tambora, Komisaris Besar Pol Heri Dian di Jakarta, Kamis 30 Juni 2011.

Ia mengatakan, pihaknya belum mengetahui modus perampokan tersebut, begitu juga senjata api yang digunakan pelaku, apakah laras panjang, pendek atau bisa jadi hanya pistol mainan. "Siapa pelaku ini, kita belum bisa memastikan apakah pemain lama atau baru," kata dia.

Ditambahkan Heri, seperti dijelaskan saksi, pelaku perampokan diperkirakan empat orang dan menggunakan kendaraan roda dua. Mereka masuk ke dalam bank menggunakan penutup muka dan helm.

Credit Officer Bank Danamon Simpan Pinjam, Rizal, yang menjadi korban perampokan itu menuturkan, pelaku itu datang tiba-tiba dengan jumlah empat orang. Semua pelaku itu menutupi wajahnya dengan helm dan sapu tangan yang diikatkan di wajahnya. "Kita tidak bisa mengenali pelaku itu," ungkap dia.
 
Satu orang pelaku, Rijal menambahkan, mengeluarkan senjata api laras pendek dan menodongkan ke office boy (OB) bank, Ruli Barisul. Melihat adanya seorang temannya ditodong dengan senjata api, karyawan yang lain pun tidak berani melawan. Pelaku pun membentak semua karyawan bank tersebut untuk tiarap menelungkup. Termasuk juga Nur Aini yang sedang bertugas di meja teller. Nuraini pun diseret ke dalam ruangan. Sehingga waktu itu kondisi kantor bank terlihat sepi dan tenang.

Setelah menelungkup semua karyawan tangan dan kakinya diikat dengan tali. Sedangkan wajah dan kepala ditutupi dengan labkan yang dililitkan. Mereka dikumpulkan di ruang belakang kantor bank secara bertumpuk. "Kita tidak bisa berbuat apa-apa," katanya lagi.

Usai menyekap semua karyawan bank yang berada di perempatan Jembatan Dua, Jalan Latumenten itu, pelaku membongkar semua brangkas bank di meja teller. Bahkan dua orang karyawan dompetnya pun diambil pelaku. "Uang di dalam brankas itu berjumlah Rp46 juta. Semua itu hasil setoran dari debitur. Dua teman kami dompetnya diambil isinya". (sj)

Megawati Resmi Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks, Ternyata Segini Kenaikan Gajinya di Musim Depan
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto (Kanan)

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda, KASN Klaim Sistem Rekrutmen Sudah Transparan

Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengatakan sistem rekrutmen Calon ASN transparan dan kompetitif sebab menggunakan Computer Assisted Test (CAT).

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024