HUT Bhayangkara

Strategi Kapolda Atasi Teror untuk Polisi

Sutarman
Sumber :
  • Antara/ Fahrul Jayadiputra

VIVAnews - Tingginya gangguan keamanan dan ancaman gerakan teroris yang menyasar institusi polisi menjadi alasan penting dilakukannya peningkatan keamanan pada kantor dan markas kepolisian.

Menurut Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Sutarman, institusinya akan terus melakukan kesiagaan dan upaya pencegahan kejahatan. Hal ini dilakukan dengan melakukan razia senjata api secara rutin, dan meningkatkan penjagaan pada semua wilayah.

"Ada penambahan 38 mobil patroli keamanan yang disebar untuk melakukan pencegahan kejahatan," ujar Sutarman usai upacara HUT Bhayangkara ke-65 di Polda Metro Jaya, Jumat, 1 Juli 2011.

Meningkatkan fungsi reserse pada setiap wilayah, dan menempatkan polisi berpakaian preman bersenjata, juga menjadi strategi penting untuk mencegah tindak kejahatan.

"Tentunya juga meningkatkan kemitraan dengan masyarakat," katanya.

Dijelaskan Sutarman, dengan terputusnya aliran dana pada jaringan teroris di Indonesia kemudian membuat pelaku aksi teror kesulitan operasional. Dan dengan fenomena yang menarget polisi dimungkinkan karena jaringan teroris mengincar senjata.

Karenanya, setiap anggota polisi diminta tetap waspada dan bertindak cepat agar tidak kalah cepat dengan pelaku teror untuk mengambil tindakan. "Senjata harus siap. jangan sampai kalah dengan teroris," katanya.

Sejumlah aksi teror yang menyasar anggota Porli terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Setelah aksi bom bunuh diri di Cirebon, sejumlah kejadian teror dengan target polisi terus terjadi.

Gerombolan teroris kini menargetkan anggota kepolisian. Sejumlah pos polisi di daerah diberondong secara brutal beberapa waktu lalu.

Pada Rabu 25 Mei 2011, dua anggota polisi yang sedang bertugas di depan kantor BCA Jalan Emi Saelan, Palu, Sulawesi Tengah tewas ditembak. Belakangan, Mabes Polri menyebutkan, penembakan dilakukan oleh anggota Jamaah Ansharut Tauhid. Diketahui pelakunya berjumlah empat orang dan menggunakan dua sepeda motor.

Dua polisi yang tewas yakni, Bripda Irbar dan Bripda Yudistira. Sedangkan satu polisi bernama Bripda Dedy Edwar mengalami luka di bagian kaki dan bokong.

Sebuah pesan pendek yang berisi ancaman bom beredar. Sejumlah bom, begitu bunyi sms itu, akan diledakkan bertepatan dengan ketukan palu hakim saat vonis sidang Abu Bakar Ba'asyir.

Ancaman terakhir yang diterima anggota polisi diketahui saat enam orang tersangka teroris dibekuk di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Enam orang ini diketahui akan meracuni polisi dengan menggunakan sianida. Racun ini diduga akan ditaruh ke dalam makanan pada sejumlah kantin. (umi)

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024