Jakarta Sekarang, Singapura 50 Tahun Lalu

Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Arsitek Singapura, Khoo Beng Peng, menilai kondisi Kota Jakarta saat ini sama dengan Singapura pada 50 tahun silam. Masalah seperti kelebihan penduduk, kurangnya ruang terbuka hijau, dan produksi air bersih, juga pernah dialami negeri singa putih saat mulai membangun.

"Saya pikir perubahan sejati di kota dimulai dari proyek kecil, dan kemudian tumbuh menjadi proyek yang lebih besar dan lebih besar," ujar Khoo Beng Peng saat ditemui usai acara The Jakarta Masterplan Summit; Jakarta vs Singapore: A Comprehensive Comparison, di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2011.

Khoo Beng Peng mengungkapkan, sungai di Singapura baru dibersihkan belum lama ini,  atau sekitar 10 atau 15 tahun lalu. Sementara, Jakarta hingga kini masih menunggu payung hukum terkait program pengerukan sungai atau Jakarta Emergency Dredging Inisiative (JEDI) yang pelaksanaannya meminjam biaya dari Bank Dunia. Tapi dia memuji masyarakat Jakarta yang dinilainya kreatif dan inovatif.

"Mereka benar-benar aktif dan selalu mencoba untuk memanfaatkan segalanya untuk kebaikan mereka. Jika sikap semacam ini dapat digunakan dalam mewujudkan rencana induk kota, di mana setiap orang menyumbangkan sesuatu, saya pikir itu bisa berhasil," ungkapnya.

Menurut Khoo Beng Peng lagi, Jakarta akan makin berkembang bila sistem transportasi Mass Rapid Transit (MRT) mulai dioperasikan. Namun, dia berpesan pengoperasian MRT ini tentu harus diimbangi dengan transportasi massal lain.

"Arsitek dan desainer, juga penata ruang, dapat mulai untuk menciptakan cara baru untuk meningkatkan area hijau. Atap, dinding, sisi jalan, sungai, bisa dimanfaatkan," kata dia.

"Saya membayangkan proses di Jakarta akan berbeda dari Singapura. Di Singapura, kita mulai dari tanah kosong dan membangun. Di Jakarta mungkin perlahan-lahan, sangat organik, namun akhirnya membentuk visi bersama. Saya pikir ini visi bersama yang harus dibagi masyarakat Jakarta, arsitek, perencana, mahasiswa, politisi," jelasnya.

Guna mempersiapkan diri menjadi kota moderen, Jakarta diminta belajar dari success story Singapura. Sebagai ibukota pemerintahan sekaligus pusat ekonomi Indonesia, Jakarta mempunyai berbagai masalah mulai dari kemacetan, dan sistem transportasi yang juga pernah dialami Singapura.

Global Nexus Institute (GNI) menggelar acara The Jakarta Master Plan Summit, yang bertujuan untuk mendorong pembangunan kota Jakarta yang diprediksi pada 2027 mendatang dapat setara bahkan lebih maju dari Singapura.
 
Hal itu mungkin terjadi apabila Jakarta Masterplan 2030 atau lebih dikenal dengan sebutan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Jakarta 2030, yang saat ini masih menunggu putusan DPRD DKI, berjalan dengan baik.  (sj)

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya
Pemain Teater Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai

Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah

Sebagai pemeran utama dalam pertunjukan teater musikal ini, Sherina Munaf mengaku sangat bangga melihat anak-anak sekolah yang sangat pandai bermain musik orchestra.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024