VIVAnews - S, 24 tahun, seorang karyawan yang merasa dirinya dilecehkan saat berada dalam bus Transjakarta terpaksa gigit jari. Sebab, kepolisian tidak bisa memproses laporan dia lantara tidak ada saksi yang melihat kejadian.
Saat itu dirinya hendak pulang kerja menuju rumahnya di kawasan Cipinang Muara. Dia menumpang TransJakarta jurusan Kampung Melayu yang penuh sesak. Di tengah perjalanan, S merasa diperhatikan secara terus menerus oleh lelaki inisial MH berusia 50 tahun.
S mengaku tidak menggunakan pakaian yang menarik perhatian. Menurutnya, dia menggunakan pakaian formal layaknya pekerja kantoran yakni kemeja lengan panjang dan celana panjang. S menilai pakaiannya tertutup. Tetapi entah apa yang ada dipikiran MH. S terus dilihati bahkan melihatnya tertuju ke bagian sensitif.
"Saya kaget, dalam keadaan penuh sesak itu, lelaki tersebut memegang tangan saya. Karena takut, saya langsung menarik tangan dan bergeser ketempat yang aman," ujar S kepada VIVAnews, Rabu 27 Juli 2011.
S mengira, dengan pindah posisi akan terbebas dari pria itu. Tetapi dugaannya salah. Lelaki tersebut malah mengikuti dan memintanya untuk membalikan badan ke arah MH.
Setiba di halte Kampung Melayu, S menceritakan apa yang telah dialami ke petugas Transjakarta. Petugas kemudian langsung menangkap MH untuk selanjutnya diserahkan ke Polsek Jatinegara.
Petugas menyarankan S untuk segera membuat laporan ke polisi agar bisa diproses lebih lanjut. Pasalnya MH sudah seringkali melakukan aksinya di dalam bus Transjakarta. Khususnya jika bus dalam keadaan penuh.
"Saya awalnya lapor ke Polsek Jatingera, tetapi petugas jaga menyarankan saya lapor ke Polres Jakarta Timur ke bagian Perlindungan Perempuan dan Anak. Ketika saya sampai Polres, karena tidak ada bukti dan saksi laporan saya tidak diterima," sesal S.
Revi, seorang petugas bagian pengendalian bus Transjakarta di Kampungmelayu, yang pertama kali menerima laporan itu mengatakan, ia bersama sejumlah rekannya langsung mengejar pelaku yang telah turun di Terminal Kampungmelayu.
"Korban lapor ke saya katanya telah digerayangi tangannya oleh pelaku. Saat lapor kondisi korban lemah, kelihatannya shock berat. Makanya pelaku kita tangkap," ujar Revi.
Namun di hadapan petugas Polsek Jatinegara, MH menampik tuduhan tersebut. Ia mengaku tidak pernah menggerayangi tangan korban. Ia bahkan berdalih memberitahukan pada korban agar geser sedikit karena banyak orang yang akan turun di Halte Jatinegara.
"Saya hanya mencolek tangan, maksudnya memberitahukan agar geser sedikit karena banyak penumpang mau turun. Dia malah marah-marah dan menuduh saya melakukan pelecehan seksual," kata Revi menirukan MH.
S berharap agar kasus tersebut tidak terulang kepada wanita lain. Dia menyarankan pihak Transjakarta menambah pengamanan khususnya bagi wanita. (eh)