Kemacetan Ramadan, Gambaran Kondisi di 2014

Macet di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Jam macet pada bulan Ramadan lebih maju dari biasa, dan ini dinilai menjadi gambaran kemacetan total di tahun 2014. Macet biasanya dimulai pukul 17.00 WIB, saat bulan Ramadan pindah menjadi pukul 16.00 WIB.

Direktur Lalu-lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa mengatakan, laju kendaraan tertahan hingga 30 menit menjelang berbuka. Namun, pada 2014 mendatang keadaan seperti ini bisa berlangsung selama berjam-jam.

"Bila ingin melihat gambaran kemacetan pada 2014, maka silakan turun menjelang jam berbuka. Mulai pukul 15.00 WIB kita bisa lihat kendaraan stuck hingga waktu berbuka," kata Royke, Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011.

Dikatakan Royke, pihaknya menurunkan seluruh anggotanya mengatasi hal tersebut. Bahkan, anggotanya juga terpaksa berbuka di jalan guna menjalankan mengurai kemacetan.

Titik kemacetan di Jakarta setiap harinya juga bertambah. Hal tersebut terjadi seiring pertumbuhan kendaraan di Ibu Kota.

Sementara itu, 747 titik kemacetan yang ada di Jakarta sekitar 300 titik terabaikan karena terbatasnya anggota, dan semakin parahnya kemacetan di Ibu Kota. Royke mengakui, meski anggota berjumlah 4.700, tapi dengan jumlah titik mencapai 747 maka anggota sebanyak itu tak bisa meng-cover-nya.

"Untuk mengantisipasi hal itu maka kami akan menekankan pembatasan kendaraan bermotor. Pencegahan paling benar saat ini adalah mengeluarkan regulasi atau kebijakan ekstrim untuk melakukan pembatasan kendaraan pribadi baik roda dua dan empat," kata Royke.

Menurut Royke, kebijakan digulirkan mengurai kemacetan jangan hanya kebijakan sesaat. Kebijakan tersebut mesti berjalan hingga 5-10 tahun ke depan. Sehingga dampak yang dirasakan juga berlangsung lama.

Sementara itu, pihaknya juga tidak menyalah para produsen mobil yang menargetkan angka penjualan hingga 1juta unit tahun ini. Karena, sampai saat ini belum ada regulasi melarang penjualan atau kepemilikan kendaraan.

Sampai saat ini hanya pajak progresif yang dikenakan bagi pemilik kendaraan lebih dari satu, ternyata kebijakan pajak progresif yang mengharuskan membayar pajak lebih mahal tidak menyurutkan orang menambah kendaraan.

Lebih lanjut, kajian ini juga melibatkan berbagai stake holder atau pemegang kebijakan. Sehingga, keputusan pengoperasian kebijakan tersebut juga tidak sepihak. Kebijakan ekstrim yang dinilai cukup mengurangi kepadatan adalah pembatasan kendaraan berat di tol dalam kota.

Proyek Kantor Prabowo di IKN Senilai Rp 1,7 Triliun Mulai Dilelang
Qatar vs Timnas Indonesia U-23

Shin Tae-yong Beber Kondisi Pemain Indonesia U-23: Sangat Down!

Pelatih Shin Tae-yong membeberkan kondisi pemain Indonesia U-23 saat ini. Dia mengatakan anak asuhnya sangat down, usai kalah dari Qatar U-23 di Grup A Piala Asia U-23.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024