- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Volume sampah di Kota Bogor pada saat Lebaran diprediksi meningkat 10 kali lipat dari hari biasa. Peningkatan disebabkan tingginya aktivitas masyarakat dalam merayakan hari raya Idul Fitri 1432 Hijriah.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Bogor Erna Hernawati mengatakan, untuk mengantisipasi penumpukan sampah menjelang dan pada saat Idul Fitri, pihaknya menerjukan 891 personel. “Sedikitnya ada enam lokasi yang diprioritaskan kebersihannya," kata Erna.
Data dari DKP Bogor tercatat, personel yang diterjunkan terdiri dari 686 orang petugas DKP dan 205 petugas padat karya. Antisipasi lonjakan sampah ini, kata dia, dilakukan untuk menjaga kebersihan Bogor sehingga terwujud keindahan, kebersihan dan kenyamanannya.
Erna menjelaskan, timbunan sampah di Kota Bogor setiap hari mencapai 2.367 m2, sedangkan yang terangkut 1.630 m2. "Kami memperdiksi puncak ledakan sampah akan terjadi pada H-1, “ tambahnya.
Lebih lanjut Erna menuturkan, seluruh wilayah Bogor harus bersih kembali setelah lebaran. Ada enam lokasi yang menjadi prioritas yakni Pasar Bogor, Pasar Kebon Kembang, MA Salmun, Merdeka, Jembatan Merah, Tugu Kujang sampai Mesjid Raya, Lapangan Sempur, dan Lapangan Heulang.
Menurutnya, konsentrasi kebersihan kota dilakukan sejak H-7 hingga H+4. Namun dinas sudah sepakat bahwa sejak H-10 DKP akan menambah armada untuk setiap lokasi pasar, sehingga pada hari raya beban pengangkutan timbunan sampah tidak terlalu berat.
Sementara itu Asisten Tata Praja Setdakot Bogor Ade Syarif Hidayat mengungkapkan guna menciptakan kebersihan saat Lebaran, petugas akan melakukan aksi pengerukan sampah dan pembongkaran lapak kaki lima di dua titik, Jalan MA Salmun sampai Pasar Anyar, serta Pasar Bogor.
“Pembersihan sampah dan lapak PKL dimulai pada pukul 22.00 malam takbiran, “ kata Ade Syarif.
Ade menerangkan, pembersihan sampah dan pembongkaran lapak PKL akan dilakukan dengan menggunakan alat berat. “Setelah dibersihkan baru jalanan disemprot oleh Pemadam Kebakaran bersama Tim Penyiram DKP,” imbuhnya.
Dalam kegiatan itu, armada yang disiapkan meliputi enam alat berat (4 dari DKP dan 2 dari DBMP), sembilan unit truk tangki penyiram, 30 unit dump truck, dan 10 unit kendaraan pick up. (eh)
Laporan: Ayatullah Humaeni | Bogor
Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia
Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga
