Tanggul Jebol

Tiga Hari Warga Jakarta Kehilangan Air Bersih

Air bersih
Sumber :

VIVAnews - Tanggul Kalimalang atau Tarum Barat yang menyalurkan air baku ke perusahaan pemasok air bersih di Jakarta, Aetra dan Palyja jebol semalam, 31 Agustus 2011. Jebolnya tanggul itu mengancam pasokan air bersih untuk ribuan warga di Jakarta.

Petinggi PPP Minta Pimpinan Realistis Segera Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Yang paling besar terkena dampak adalah pelanggan air bersih dari Palyja, sedangkan pelanggan Aetra, tidak mengalami dampak yang berarti. PT Perum Jasa Tirta (PJT) II, sebagai pengelola tanggul tersebut, hingga kini masih berupaya melakukan perbaikan.

Ada sejumlah tahap yang dilakukan guna memperbaiki tanggul ini. Tahap pertama adalah mencegah semakin banyaknya air yang keluar tanggul. Tekanan air harus diturunkan lebih dulu. PJT II sudah menurunkan tekanan aliran air dari Bekasi. Sesudah itu baru masuk tahap kedua yakni menutup sementara tanggul dengan karung-karung pasir. Lalu masuk tahap ketiga yaitu menutup tanggul secara permanen.

Direktur Operasional Aetra, Lintong Hutasoit, mengatakan bahwa perbaikan tanggul Kalimalang dipercepat. Pemasangan tanggul darurat diharapkan selesai dalam waktu 8 jam. Saat ini, dia bersama Direktur Utama PJT II Eddy Adyawarman Djajadiredja, Presiden Direktur Palyja, Philippe Folliasson, dan Presiden Direktur PT. Aetra, Mohamad Selim, sedang memantau perbaikan itu.

Menurutnya, penyebab jebolnya tanggul dikarenakan adanya titik-titik bocor kecil di sekitar dinding tanggul. Karena tekanan air dari Kalimalang makin besar, maka kebocoran membesar dan menyebabkan tanggul jebol sepanjang 10 meter. Sebelumnya disebutkan bahwa tanggul itu jebol karena turunnya permukaan tanah.

Kini yang dilakukan adalah, "Tekanan aliran air dari Bekasi diturunkan. Ini untuk memudahkan petugas membuat dinding penahan semetara. Dari karung pasir yang dapat menyerap dan menahan air," kata Lintong, Kamis, 1 September 2011.

Dengan dinding sementara itu, diharapkan dapat meningkatkan aliran air baku ke IPA Pulogadung dan IPA Buaran Kalimalang. Sehingga suplai air bersih ke pelanggan air minum, khususnya area layanan Aetra bisa cepat pulih.

Sementara untuk area layanan bagi pelanggan Palyja, kemungkinan besar akan memakan waktu yang lama. Atau memakan waktu hingga tiga hari.

Corporate Communication Manager Palyja, Meyritha Maryanie, mengungkapkan bahwa akibat jebolnya tanggul, mengakibatkan 60 persen pelanggannya atau sekitar 420 ribu pelanggan tidak mendapat pasokan air sejak tengah malam. Terhentinya pasokan itu untuk pelanggan di Jakarta Pusat, sebagian Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Lantaran pasokan air baku dari Kalimalang saat ini nol, maka Palyja berusaha untuk mencari tambahan air bersih dari Tangerang. Sayangnya Tangerang tidak bisa memasok banyak.

Guna mengantisipasi kekurangan air bersih, Palyja berkoordinasi dengan Aetra untuk minta pasokan air. Pasokannya akan dialirkan melalui pipa interkoneksi yang hingga saat ini masih ada. Tetapi untuk mengaktifkan pipa interkoneksi dan menunggu izin dari PAM Jaya.

"Jika izin dari PAM Jaya keluar, maka dalam waktu beberapa jam, pasokan air bersih bisa segera dialirkan ke pelanggan. Perlu menggelontor pipa interkoneksi yang sudah lama tidak terpakai itu, tetapi itu tidak memakan waktu lama," ujarnya.

Kabah di Mekah, Arab Saudi.

Setelah 9 Tahun, Jemaah Haji Iran Akhirnya Diperbolehkan Datang ke Mekah

Warga Iran mulai menunaikan ibadah haji sejak Teheran dan Riyadh menyetujui kesepakatan yang ditengahi Tiongkok tahun lalu untuk memulihkan hubungan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024