- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengkhawatirkan ada peningkatkan angka kriminalitas, masalah sosial lain seiring dengan penambahan jumlah pendatang baru di Jakarta. Gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan diatasi dengan meningkatkan razia.
"Kehadiran warga pendatang berpengaruh terhadap peningkatan angka kriminalitas di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, Senin, 5 September 2011.
Peningkatan angka kejahatan ini, menurut Baharudin karena tidak sedikit pendatang baru ini tidak dibekali keahlian khusus sebagai modal untuk mencari pekerjaan.
"Kebanyakan dari mereka hanya modal nekat saja," ujar Baharudin.
Demi mengantisipasi masalah ini, pemerintah diminta untuk menfokuskan pemerataan pembangunan daerah, guna mengantisipasi membludaknya warga daerah yang datang ke Jakarta.
Sementara itu untuk antisipasi meningkatnya penyakit sosial, Pemprov DKI Jakarta melakukan Operasi Yustisi Kependudukan (OyK) guna membatasi masuknya pendatang baru ini yang marak setelah Lebaran. Kegiatan ini akan dilakukan setelah dua pekan setelah hari raya.
Pada Lebaran 2011 ini, diperkirakan ada 50 ribu pendatang baru yang masuk Jakarta. Meski jumlahnya dianggap turun dibandingkan tahun lalu, tapi jumlah ini masih terbilang tinggi bila disesuaikan dengan tempat tinggal yang ada saat ini.
Dalam lima tahun terakhir, jumlah pendatang baru dalam arus balik Lebaran mengalami penurunan. Pada 2003 terpantau ada 204.830 pendatang, tahun 2004 sebanyak 190.356 jiwa, 2005 sebanyak 180.767 orang, 2006 sebanyak 124.427 jiwa, 2007 sebanyak 109.617 jiwa, dan 2008 menurun cukup signifikan mencapai 88.473 jiwa.
Lalu pada tahun 2009 tercatat jumlah pendatang baru sebanyak 69.554 orang, atau mengalami penurunan sebesar 21,38 persen atau sebanyak 18.919 orang. Tahun 2010, jumlahnya turun lagi menjadi sekitar 60 ribu orang. (eh)
Eks Ajudan SYL Akui Pernah Diperintah Setor Tas Berisi Uang ke Anak Buah Firli di GOR Bulutangkis
Kata eks ajudan Syahrul Yasin Limpo (SYL) Panji Hartanto, tas berisi uang itu diserahkan ke anak buah Firli Bahuri di GOR Bulutangkis, Jakbar.
