- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Laga kualifikasi Piala Dunia antara Indonesia melawan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno diwarnai dengan ulah suporter yang menyalakan petasan. Pertandingan pun sempat dihentikan beberapa menit akibat ulah suporter itu.
Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menonton pertandingan itu akhirnya balik kanan, kecewa dengan ulah tak bertanggung jawab itu.
Juru Bicara Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam mengatakan, polisi sudah mengamankan empat orang suporter yang diduga menyalakan petasan saat pertandingan. Empat orang itu berinisial H, A, M dan E. Mereka adalah pelajar, mahasiswa, ada juga yang berstatus karyawan.
"Kami masih punya satu kali 24 jam untuk memeriksa (mereka)," kata Anton di Markas Besar Kepolisian RI, Jalan Trunojoyo Rabu 6 September 2011.
Anton mengatakan suporter itu memperoleh petasan dari seorang penjual petasan yang sudah berada di dalam stadion. Harga satu petasan tersebut adalah Rp.10.000. "Kami masih mencari siapa yang jualan," kata dia.
Sebagai barang bukti, kata Anton polisi telah menyita tiga petasan. Petasan tersebut ada yang sudah diledakkan ada juga yang belum diledakkan. Anton menambahkan para pelaku petasan itu dapat dikenai pasal ketertiban umum.
Semalam, wasit, Lee Min Hu sebenarnya sempat berusaha menghentikan pertandingan saat memasuki menit ke-65 karena petasan yang dianggap mengganggu pertandingan. Namun, setelah melakukan konsultasi dengan match commissioner dari AFC, wasit Min Hu kembali melanjutkan pertandingan. (adi)