Kontrak Tak Adil, PDAM Akan Gugat Palyja

Warga antre mendapatkan air bersih
Sumber :
  • ANTARA/Dhoni Setiawan

VIVAnews - PT. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) akan mengajukan gugatan perdata terhadap PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) salah satu operator penyedia air bersih. Saat ini sedang disiapkan butir gugatan dengan bantuan Kejaksaan Agung RI selaku pengacara negara.

Menurut Direktur PDAM Jaya, Mauritz Napitupulu, rencana pengajuan gugatan ini berkaitan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang tidak adil, dan Palyja selalu menolak melakukan negosiasi ulang.

"Kalau dari Aetra sudah menyetujui untuk rebalancing kontrak. Ada aturan tidak menaikkan tarif sampai kontrak berakhir. Tetapi hingga sekarang Palyja belum menyetujui hal itu," ujar Mauritz Napitupulu, di kantor PDAM Jaya, Rabu, 7 September 2011.

Jika gugatan tersebut tidak dikabulkan, PDAM Jaya akan mengajukan banding ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia. "Tetapi saat ini masih mediasi yang dibantu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Badan Regulator," ujarnya.

Disampaikan Mauritz, selama ini Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PDAM dengan dua operator air di Jakarta itu dinilai tidak adil. Bahkan PDAM Jaya memiliki hutang sekitar Rp153 miliar atas imbalan air (short fall) yang dialirkan ke pelanggan. Hutang ini hanya selama tahun 2010, kepada kedua operator, dan pada 2022, jumlah hutang itu bisa membengkak hingga Rp18,2 triliun.

"Mereka mengelola, mengolah air, dan yang investasi. Tetapi saat defisit, PDAM  yang harus membayar. Karena itu harus diperbaiki kontraknya," kata dia.

Hal lain yang menjadi indikator ketidakadilan, ditambahkan Mauritz, adalah tidak adanya akuntabilitas PKS. Sekalipun memberikan pelayanan publik untuk warga Jakarta, kedua operator ini tidak bertanggung jawab ke warga.

"Tidak pernah ada laporan pertanggungjawaban ke Gubernur, DPRD dan PDAM Jaya. Padahal warga kan tahunya yang tanggung jawab itu PDAM," katanya.

Sementara itu, Humas Palyja, Meyritha Maryanie belum mau  menanggapi rencana tuntutan yang akan diajukan PDAM terkait kontrak kerja itu. Dia berharap persoalan ini dapat dibicarakan kembali antara kedua belah pihak.

"Kami tidak mau menanggapi. Kalau ada sesuatu tidak sesuai harusnya dibicarakan," katanya.

Ditambahkan Meyritha, saat ini konsentrasi Palyja masih kepada pelanggan. Musibah yang menimpa mereka harus diselesaikan dengan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. "Mau konsentrasi kepada pelanggan dulu, karena ini musibah. Kami harus melayani pelanggan, agar pasokan air normal lagi," katanya.

Saat ini terus dilakukan flashing atau pembersihan pipa air dan pengaliran air ke rumah pelanggan. Bila ada keluhan pelanggan bisa menghubungi call center Palyja di nomor 021-29979999.

"Pagi tadi tinggal 15 persen atau sekitar 60 ribu pelanggan yang mengalami hambatan pasokan. Hingga kini masih kurang pasokan sekitara 1.000 liter per detik," katanya lagi.

Panglima TNI Blak-Blakan Soal Kembali Sebut KKB Papua jadi OPM
Putri Marino

Putri Marino: Parfum Bukan Hanya Tentang Aroma, Tapi Juga Jadi Cerminan Diri!

Untuk menunjang penampilan ada banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari mempercantik bulu mata hingga menggunakan parfum atau wewangian sesuai kepribadian

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024