- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Sejumlah wartawan nasional maupun lokal yang bertugas di Cirebon menggelar aksi keprihatinan menyikapi peristiwa pemukulan wartawan oleh pelajar SMAN 6 Jakarta pada Senin 19 September 2011. Aksi tersebut berlangsung di depan Masjid Raya At-Taqwa Jl RA Kartini,Kota Cirebon.
Selain membentangkan poster-poster yang bertuliskan kecaman dengan aksi kekerasan terhadap para jurnalis, dua orang wartawan menutup mulutnya dengan lakban. Bahkan, dalam aksi damai ini para jurnalis Cirebon juga meletakkan seluruh peralatan liputan serta kartu persnya.
Mangun Wijaya, salah satu wartawan peserta aksi, mengatakan seharusnya tugas pelajar itu belajar. Bukan melakukan pengeroyokan. Apalagi terhadap para wartawan yang sedang melakukan tugas peliputan.
"Kami wartawan Cirebon meminta agar Kapolri segera mengusut tuntas kasus tawuran antara wartawan dengan Siswa SMA N 6 Jakarta dan juga tangkap siswa yang melakukan penghinaan profesi wartawan melalui twitter," tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah wartawan menjadi korban pengeroyokan siswa SMA 6 Jakarta. Para wartawan yang menjadi korban telah resmi melaporkan kasus pengeroyokan ini ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan. Siswa bernama Gilang Perdana dan kawan-kawannya dilaporkan karena dugaan pemukulan terhadap para awak media.
"Gilang dan kawan-kawan akan dikenakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, pasal pengerusakan terhadap harta benda. Nanti bisa juga ditambahkan UU Pers," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Budi Irawan, Senin, 19 September 2011.
Laporan: Reza Putra | Cirebon
Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini
Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.
