Fotografer: Oknum Guru Ikut Provokasi Siswa

Wartawan dan Siswa SMA 6 Bentrok
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Sejumlah wartawan melaporkan peristiwa kekerasan yang mereka alami  depan SMA Negeri 6 Jakarta, Senin, 19 September 2011. Salah satu wartawan yang menjadi korban luka serius, Yudhistiro Pranoto, pewarta foto Harian Seputar Indonesia, hadir dalam proses pengaduan di kantor Dewan Pers.

Yudhis yang bertemu langsung dengan Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, membeberkan kronologi pengeroyokan yang dilakukan sekelompok oknum siswa SMA 6 Jakarta. Akibat pengeroyokan itu tidak hanya membuat diri terluka, tapi sejumlah peralatan liputannya juga rusak.

"Saat duduk di depan SMA 6 saya dengar suara teriakan. Saat mau melerai, malah berakibat fatal. Kita dilempari helm, batu, ada yang membawa senjata tajam dan lainnya," kata Yudhis di kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa, 20 September 2011.

Ditambahkan Yudhis, saat dirinya sadar situasi sudah tidak kondusif karena jumlah pewarta yang sedang melakukan tugas jurnalistik tak sebanding dengan jumlah ratusan siswa yang melakukan penyerangan. Dalam keadaan genting, sejumlah wartawan berlari kocar-kacir, dan Yudhis dikerjar hingga ke arah jalan Hasanudin.

"Disitu saya lihat ada mobil Trans TV, kacanya pecah dan rusak, tapi di dalamnya sudah penuh dengan teman-teman lain yang dievakuasi. Saat saya mau naik, mobilnya jalan karena mungkin sopirnya panik, lalu saya jatuh dan perlengkapan kamera saya ikut jatuh," ungkapnya.

Saat itulah, lanjut dia, puluhan siswa mengeroyok  dan menendangnya hingga tersungkur, lalu memaki habis-habisan.

"Saya kira ajal saya sampai disitu," ucap Yudhis lemah.

Masih berdasarkan pengakuan Yudhis, saat itu tiba-tiba muncul pria bersafari biru tua keluar dari kerumunan siswa yang mengeroyoknya. Dia mengira pria yang diduganya salah satu guru SMA 6 itu akan menolongnya.

"Saya sudah lega, saya kira mau ditolong. Tapi orang yang menurut saya guru itu malah memaki saya 'jangan ganggu sekolah kami lagi'. Itu memotivasi anak-anak lain untuk bertindak lebih anarkis.

"Saya reflek memegangi kepala, lalu mereka memukuli saya dengan konblok, bata, ada ceplakan sepatu di muka saya," katanya.

Yudhis menyesalkan tindakan oknum guru SMA 6 yang justru memprovokasi siswa lainnya semakin beringas memukulinya. Karena itu, Yudhis meminta pihak kepolisian juga mengusut dan menindak oknum guru itu.

"Saya minta terutama gurunya, harus ditindak. Saya masih ingat muka gurunya," kata dia.

Chandrika Chika Pernah Terlibat Urusan dengan Polisi Sebelum Jadi Tersangka Narkoba, Kasus Apa?

Sejumlah korban dalam kasus ini sudah melapor kepada polisi. Dan polisi berjanji untuk mengusut kasus ini. Polisi juga membantah ada anak jenderal polisi yang terlibat dalam pemukulan itu.

Selain wartawan, para siswa yang luka-luka dalam bentrok itu juga berencana melapor ke polisi. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Baharudin Djafar, menyampaikan bahwa ada tujuh orang dari siswa SMA 6 yang mengalami luka-luka. Mereka akan datang bersama dengan orangtua untuk membuat laporan. "Korban akan datang bersama orangtua. Tapi itu baru rencana," katanya.

Raisa Takut Kisah Hidupnya Diangkat Jadi Film Dokumenter: Ada Apa Dibaliknya?

Pemerintah menaruh perhatian khusus pada kejadian ini. Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar menegaskan bahwa siswa SMA jika melakukan tindak pidana juga bisa diproses secara hukum. Kalau terbukti bersalah mereka bisa dipenjara.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintah kepolisian untuk mengusut kasus ini dan mencegah kasus serupa terulang."Hukum ditegakkan, cegah jangan sampai ada benturan begitu," kata SBY, sebelum menerima Dewan Pegurus Yayasan Batik Indonesia, di Kantor Presiden, Selasa 20 September 2011

Alasan Chandrika Chika dan Teman-teman Pakai Narkoba Cuma Buat Senang-senang
Chandrika Chika

Penampakan Chandrika Chika Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Udah Pakai Baju Oren

Publik kembali dihebohkan dengan perbuatan selebgram Chandrika Chika, yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba. Dia ditangkap bersama temannya.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024