- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Jakarta, Kadarwati Mardiutama mengatakan, pihaknya turut rugi dalam kasus penyerangan terhadap wartawan beberapa waktu lalu.
"Tujuh orang murid kami juga terluka. Bahkan tiga guru kami juga terluka dalam bentrokan tersebut," katanya saat menggelar jumpa pers di SMA 6, Jakarta, Rabu 21 September 2011.
Kadarwati mengatakan, salah satu guru mereka terluka akibat terkena lemparan mangkuk. Mereka menduga, insiden inilah yang menjadi awal dari kekisruhan siswa dan wartawan. "Tak mudah menghentikan tawuran, tapi kami terus berupaya. Sekali lagi, kami bersama kepolisian terus berupaya agar tidak terjadi lagi," lanjutnya.
Kadarwati juga menyebutkan nama-nama murid yang terluka, di antaranya: Yuliansyah, Guntur, Dimas, Rifki, Akbar. Sementara, ketiga guru yang terluka adalah Deni Mawardi guru Geografi -- yang terkena lemparan mangkok, Rusmawati, guru fisika dan Siti Aisyah, guru Matematika.
"Saya mengajak teman-teman wartawan untuk bergandengan erat dalam mendidik anak-anak bangsa agar lebih terpuji lagi perilakunya dan kasus ini terselesaikan dengan baik," ucapnya.
Kadarwati menilai, aksi damai wartawan yang berubah menjadi provokatif, menjadi pemicu rusuh. "Aksi damai dari teman-teman yang mengaku wartawan berubah menjadi, yang menurut kami aksi provokatif, dengan cara meneriaki guru dari balik pagar, dan juga menggoyang-goyang pagar sekolah, sampai memanjat pos satpam," katanya.
Aksi protes digelar puluhan wartawan terkait dengan pemukulan yang dilakukan terhadap pelajar SMA 6 saat terjadi tawuran di depan sekolah mereka dengan SMA 70 Bulungan. Wartawan Trans7, Oktaviardi, yang kebetulan sedang berada di lokasi tawuran, menjadi korbannya saat sedang mengambil gambar.
Bentrokan di SMA 6 melukai sedikitnya 10 wartawan dan merusak sebuah mobil dinas Trans TV. Seorang juru foto Harian Seputar Indonesia, Yudistiro, mengalami gegar otak dan saat ini tengah dirawat di RS Pusat Pertamina. Korban lainnya, yakni Banar Fil Ardi (Juru Foto Kompas.com), Dodi ( Wartawan Trans7), dan Panca Saukani, Juru Foto Harian Media Indonesia.
Insiden di SMA 6 bahkan ditanggapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Selesaikan dengan baik, hukum ditegakkan cegah jangan sampai ada benturan begitu," kata SBY, sebelum menerima Dewan Pegurus Yayasan Batik Indonesia, di Kantor Presiden, Selasa 20 September 2011. (eh)