Sekolah Diminta Buat Sistem Cegah Tawuran

Wartawan dan Siswa SMA 6 Bentrok
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya meminta kepada seluruh sekolah membentuk sistem mencegah tawuran antar pelajar. Sistem ini dibuat untuk membentuk perilaku anak didik anti tawuran.

"Entah sistemnya seperti apa, itu terserah masing-masing sekolah," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, Kamis, 22 September 2011.

Pengamanan sekolah termasuk anak didik itu menjadi kewenangan pihak sekolah. Polisi melalui Badan Kepolisian Masyarakat hanya berperan memberikan penyuluhan ke setiap sekolah.

Sementara itu, menurut Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Dri Hastuti, guna mencegah aksi tawuran pelajar, bukan hanya menjadi tangungjawab polisi, guru, sekolah, dan masyarakat. Peranan orangtua ikut berperan kuat dalam masalah ini.

"Selalu ada imabuan agar pelajar segera pulang ke rumah dan tidak nongkrong di jalan. Itu sudah sering kami lakukan," tuturnya.

Dikatakan Hastuti, berbagai upaya guna mencegah tawuran sudah dilakukan misalnya, mencanangkan kawasan aman dan damai di Jakarta Selatan. Dalam pencanangan itu, Satuan Binmas melibatkan seluruh kepala sekolah, komite sekolah, dan ketua osis.

Wujud pencanangan kawasan aman dan damai, kata Hastuti, salah satunya membangun pos keamanan terpadu di sekitar GOR Bulungan. Pos keamanan itu akan dijaga petugas, pihak sekolah, yang setiap harinya diberi tugas untuk memantau kawasan Blok M dan sekitarnya yang dinilai rawan tawuran.

Sebelumnya, Polres Jakarta Selatan telah telah mengumpulkan seluruh pihak terkait di sekolah yang bertujuan untuk menjaga keamanan di lingkungan sekolah, salah satunya mengantisipasi tawuran.

"Kerjasama kami dengan sekolah dalam mencegah tawuran antara lain dengan menjadi pemimpin upacara pada apel sekolah. Penyuluhan bahaya perkelahian pelajar, narkoba, hubungan seks bebas, dan lainnya," kata Hastuti.

Kasus Tawuran Meningkat

Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat, selama Januari hingga Agustus 2011, kasus tawuran di Jakarta meningkat dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya. Daerah paling rawan tawuran adalah Jakarta Pusat.

Tahun 2011, sudah 39 kasus tawuran terjadi. Jumlah itu sudah termasuk dengan tawuran pelajar. Sementara pada 2010 terjadi 28 kasus.

Penyebab terjadinya tawuran karena berbagai faktor, misalnya masalah ekonomi seperti rebutan lahan parkir, dan sebagainya. Sedangkan untuk pemicu lainnya bisa karena masalah sepele, yakni saling singgung menyinggung, lalu tidak terima dan berbuntut perkelahian.

Pada tahun ini, Jakarta Pusat menduduki peringkat pertama dengan jumlah 25 kasus tawuran,  dilanjut dengan Jakarta Selatan 6 kasus, Jakarta Barat 3 kasus, Jakarta Utara 2 kasus. Sedangkan untuk wilayah Jakarta Timur, Bekasi Kabupaten dan Depok hanya terjadi 1 kasus tawuran.

Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran
Ilustrasi Matahari

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam

Sebagian besar negara di dunia mengalami siklus siang dan malam, tetapi ada negara-negara di mana fenomena matahari tengah malam terjadi, yang artinya matahari terus ada

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024