- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Napitupulu mengatakan, kondisi hidran di Jakarta sudah banyak yang tidak berfungsi dengan baik.
Salah satu contohnya, kata dia, saat kebakaran yang melanda pemukiman penduduk di kawasan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat kemarin yang menghanguskan sekitar 100 rumah.
Menurut Paimin, dari ratusan Hidran yang tersebar di seluruh Jakarta, hanya beberapa saja yang bisa digunakan. "Kami mengeluhkan minimnya pasokan air, jadi banyak yang tidak bisa digunakan. Sehingga, kami kesulitan dan tidak pernah mengambil air dari hidran," ujar Paimin kepada VIVAnews.com, Rabu 28 September 2011.
Dia juga mengeluhkan saluran yang digunakan untuk hidran menjadi satu dengan saluran air kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, jika pihaknya mengambil air dari hidran, masyarakat akan mengeluh.
Apalagi, lanjutnya, bila menyangkut dengan lokasi kebakaran yang cukup jauh dari sumber air.
"Untuk itu, kami akan segera melakukan pertemuan dengan dua operator air di Jakarta. Karena, janji mereka yang akan mengalirkan air ke hidran-hidran yang selama ini tidak terbukti. Bahkan, beberapa hidran justru tidak keluar air," kata dia.
Dinas Kebakaran DKI Jakarta mencatat, jumlah kebakaran di Jakarta selama Ramadan dan Lebaran mencapai 141 kasus dengan total kerugian sebesar Rp30,07 miliar. Sementara itu, akumulasi jumlah kebakaran dari Januari hingga 25 Agustus 2011, mencapai 564 kejadian dengan kerugian Rp106,66 miliar.
Terdapat korban meninggal 11 jiwa, dan luka-luka 53 yang terdiri atas 46 warga serta tujuh petugas Damkar. Jumlah penghuni yang kehilangan tempat tinggal mencapai 2.713 kepala keluarga atau 9.362 jiwa.
Paimin mengungkapkan, penanganan telah dilaksanakan melalui pengerahan unit-unit yang ada hingga mencapai 5.120 unit. Selain itu, dengan sosialisasi dan imbauan agar masyarakat selalu berhati-hati. (sj)