- Erik Hamzah
VIVAnews - Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Cinta Bekasi (AMCB), mendatangi Gedung DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin 3 Oktober 2011. Aksi ini juga melibatkan anak-anak di bawah umur. Mereka diikutkan dalam aksi ini untuk meraih simpati.
Tapi beberapa ibu yang menggendong anak itu, dan ikut dalam aksi ini, tidak tahu jika kedatangan mereka ke gedung wakil rakyat adalah untuk melakukan aksi unjukrasa. "Saya tidak tahu kalau diajak demo. Katanya sih tadi suruh ikut
karena mau ada peresmian kolam renang," ujar salah seorang ibu dengan
jilbab cokelat yang enggan disebutkan namanya.
Sementara ibu lain yang menggendong anaknya mengaku tidak tahu menahu apa tuntutan dalam aksi tersebut. "Saya cuma ikut-ikutan," kata dia.
Dari para pengunjuk rasa itu, ada tiga ibu yang ikut. Mereka tampil mencolok karena menggendong balita. Satu di antaranya bahkan terlihat menggendong bayi berusia lima bulan. "Saya diajak suami, kataya
suruh ikut saja," tutur ibu itu.
Tuntut Adili Koruptor di DPRD
Dalam aksinya, pendemo mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) agar tidak ragu untuk memeriksa dan menangkap anggota DPRD Kota
Bekasi yang diduga menerima suap. Serta memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.
"Kami mendesak agar KPK mengawasi peradilan Tipikor yang sedang
berjalan dalam kasus korupsi di Kota Bekasi," teriak salah satu
pengunjuk rasa.
Aksi ini dijaga ketat aparat Polresta Bekasi Kota dan Satpol PP. Tidak ada satupu anggota dewan yang menemui perwakilan pengunjuk rasa untuk melakukan dialog.
Unjuk rasa yang berlangsung kondusif itu akhirnya selesai setelah koordinator aksi memerintahkan massa bergeser ke Gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, untuk menyampaikan tuntutan serupa.
Laporan : Erik Hamzah | Bekasi
Uruguay dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal
Pemerintah Republik Oriental Uruguay menjajaki kerja sama Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
