- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memaksimalkan kapasitas Banjir Kanal Timur (BKT) menjadi lebih besar, dengan menghubungkan Kali Ciliwung. Ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir musiman yang kerap melanda Jakarta.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan, rencana menghubungkan BKT dan Kali Ciliwung ini sudah dipaparkan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum.
"Guna memanfaatkan kapasitas BKT. Kewenangannya ada di Balai Besar," kata Ery Basworo.
Dijelaskan Ery, meski sudah menampung lima sungai yang terhubung langsung dengan BKT, yaitu Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung, tapi kapasitas BKT belum termanfaatkan secara maksimal.
Kapasitas BKT yang mencapai 370-380 kubik per detik, masih dapat menampung air hingga 50 meter kubik per detik lagi. Membuat sodetan atau jalan pintas aliran kali ini dianggap yang paling relevan untuk diterapkan.
"Membuat sodetan akan lebih ekonomis dibandingkan melakukan normalisasi aliran kali. Normalisasi membutuhkan biaya pembebasan lahan dan biaya. Juga dampak sosialnya," kata dia.
Kepala Bidang Pengelola Dinas PU DKI Jakarta Fahrurrazi, mengungkapkan, sejauh ini kajian tersebut sedang dilakukan. Sodetan ini rencananya akan dibuat dari Kali Ciliwung-Kali Cipinang–BKT.
Sejumlah titik penghubung sudah dikaji, di antaranya Kebun Sayur dan Otista III. Termasuk pipa air PDAM dari Kali Ciliwung menuju Kali Cipinang yang sudah siap sepanjang 1,3 kilometer.
Saluran milik PDAM akan diperbesar hingga diameternya mencapai lima meter dengan tiga terowongan. Kemudian dari Kali Cipinang akan disalurkan ke BKT. Fungsinya untuk menampung luapan Kali Cipinang, agar saat volume air melebihi kapasitas secara otomatis disalurkan ke BKT.
Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam Kementerian Pekerjaan Umum Pitoyo Subandrio, menjelaskan, sodetan ini bukan prioritas kegiatan Balai Besar, meski rencana ini sudah dibahas dengan Wakil Presiden.
Pitoyo menerangkan sudah memiliki sejumlah kegiatan yang terkumpul dalam program penanganan masalah di Kali Ciliwung. Sejauh ini, kata dia, kegiatan membuat sodetan ini pada urutan kesembilan dari program tersebut.
Jakarta Utara
Pemerintah kota juga mulai menata wilayah guna mengantisipasi datangnya banjir. Pembenahan saluran air dilakukan untuk mengatasi genangan air pada 22 lokasi di enam kecamatan.
Kawasan rawan genangan air itu, antara lain, di Jalan Kapuk Raya di Kecamatan Penjaringan, Jalan Lodan dan Jalan Kampung Bandan di Kecamatan Pademangan, Jalan Kramat Jaya di Kecamatan Koja, Komplek Dewa Ruci, kawasan Tanah Merdeka, Kampung Si Pitung, Kampung Nelayan di Jalan Sungai Tirem, dan Komplek Dewa Kembar di Kecamatan Cilincing, serta Jalan Pegangsaan Dua di Kecamatan Kelapa Gading.
Diharapkan pada 2012, lokasi genangan air di Jakarta Utara dapat berkurang. "Kalaupun ada, genangan tidak berlangsung lama. Satu sampai dua jam saja sudah surut," kata Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Air, Jakarta Utara, Rifig Abdullah.
Pengerjaan yang dilakukan itu, menurut Rifig, meliputi normalisasi saluran air, peninggian pembatas jembatan dengan saluran atau dekker, pengurasan atau pengerukan saluran, maupun pembangunan pompa pada sistem sub-polder.
Lokasi genangan di Jakarta Utara sudah banyak berkurang, karena Kanal Banjir Timur sudah beroperasi. Setidaknya, 40 persen wilayah Jakarta Utara sudah bebas dari genangan saat hujan datang.
Daerah yang paling merasakan dampak positif beroperasinya KBT adalah kawasan Kelapa Gading. Sebab Kali Cakung Lama yang menampung aliran air dari Kelapa Gading, tersambung langsung ke KBT. (Laporan: Arnes Ritonga| Jakarta Utara - art)
Pengakuan Jay Izdes, Bukti Sosok Ini Bukan Pemain Sembarangan di Timnas Indonesia
Dua pertandingan bersama Timnas Indonesia, sudah cukup bagi Jay Idzes mengetahui sosok ini bukan pemain sembarangan di Timnas Indonesia. Siapa dia?
