Tekan Kerugian, DKI Divestasi Empat BUMD

Papan angka fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan divestasi empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta dari enam BUMD yang rencananya terkena divestasi untuk menekan kerugian akibat tidak berjalannya usaha. Divestasi itu mengurangi jumlah BUMD milik DKI yang semula 27 badan usaha menjadi 23 badan usaha.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta, Terman Siregar, mengatakan kondisi finansial dan pertumbuhan usaha keempat perusahaan daerah tersebut tidak sehat, dan tidak memberikan deviden kepada Pemprov DKI beberapa tahun. Selain itu, keempat perusahan tersebut selalu mengalami kerugian setiap tahun.

"DKI berniat menjual saham di empat BUMD itu,"  kata Terman di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2011.

Dari hasil penjualan saham keempat BUMD DKI yang didivestasi pada tahun ini, Pemprov DKI mendapatkan total dana divestasi sebesar Rp14,93 miliar yang dimasukkan ke dalam kas pendapatan asli daerah (PAD). Adapun hasil penjualan sahamnya terbesar adalah PT Jaya Nur Sukses yang bergerak di bidang properti sebanyak Rp6,75 miliar.

Tiga perusahaan lain bergerak di bidang perdagangan dan industri yaitu PT Rheem Indonesia yang penjualan sahamnya menghasilkan Rp4,805 miliar, PT Determinan Indah yang menghasilkan Rp2,175 miliar, dan PT Bumi Grafika Jaya sebesar Rp1,2 miliar.

Hasil divestasi keempat BUMD tersebut lebih tinggi sedikit dari prediksi yang ditetapkan Pemprov DKI. Prediksinya antara lain PT Jaya Nur Sukses sebesar Rp 6,7 miliar, PT Rheem Indonesia Rp 210 juta, PT Bumi Grafika Jaya Rp 1,2 miliar, dan PT Determinan Indah Rp 2,1 miliar.

Mengenai BUMD yang bergerak di bidang perdagangan dan industri yaitu PT Delta Djakarta tidak akan dilakukan divestasi. Sebab, perusahaan daerah ini secara rutin memberikan devidennya setiap tahun kepada Pemprov DKI Jakarta.

Seperti tahun 2009, dividen yang diterima Pemprov DKI dari perusahaan ini sebanyak Rp39,938 miliar dan tahun 2010 Rp44,142 miliar.

Sementara itu Asisten Sekretaris Daerah DKI bidang Perekonomian, Hasan Basri Saleh, mengatakan divestasi keempat perusahaan ini sebenarnya sudah diproses sejak tahun 2008, kemudian persiapannya dilakukan pada tahun 2010.

Sebenarnya, Pemprov DKI merencanakan divestasi enam perusahaan yang dua lainnya adalah PT Alakasa Industrindo diprediksi divestasi senilai Rp4,8 miliar dan PT Pakuan International Rp1,34 miliar.

"Kami belum melihat alasan yang kuat untuk keluar dari PT Delta dan melakukan divestasi. Karena sektor bisnis mereka sangat spesifik dan kontribusinya melalui deviden setiap tahun masuk memperkuat PAD DKI,” ungkapnya.

Banjir Bandang di Brasil, Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Atap Rumah dan Apartemen
Kepala Staf Kepresidenan, Dr Moeldoko

Moeldoko Sebut Anak Muda Harus Paham Tata Kelola Negara

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mengatakan calon pemimpin masa depan harus memahami legacy pemerintah. Hal itu diungkapnya saat membuka Indonesia Future Network.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024