- JCDS
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall akan tetap terlaksana meski Ibukota mengalami pergantian Gubernur.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta, Sarwo Handayani, mengatakan pembangunannya dituangkan dalam rencana tata ruang wilayah DKI Jakarta 2030.
"Seperti misalnya pembangunan banjir kanal timur, itu gagasannya sudah ada sejak 1975 tapi baru dibangun 2008," kata Sarwo Handayani di Balaikota DKI Jakarta, Senin 17 Oktober 2011.
Yani, sapaan akrab Sarwo Handayani, menjelaskan, saat ini Pemprov DKI bekerjasama dengan pemerintah Belanda tengah memperdalam studi mengenai pembangunan tanggul tersebut. Sedangkan, pembuatan master plan direncanakan dimulai dua tahun lagi.
"Tanggul raksasa ini mungkin kebutuhan pada 20 tahun mendatang. Untuk menjamin gagasan ini tidak hilang kalau ganti kepemimpinan, maka dimasukkan rencananya ke dalam RTRW," ungkapnya.
Dia menjelaskan tanggul tidak hanya difungsikan sebagai bangunan fisik penahan rob. Nantinya, akan ada Jalan Tol dan angkutan massal berbasis rel di atasnya.
Maka dari itu, Pemprov DKI akan bekerjasama dengan pihak swasta dalam pembangunannya. "Itu perlu kajian. Dengan waktu studi yang ada sampai pembuatan master plan, kita sambil mempertajam studi, dan kita lihat perkembangan Jakarta," terangnya.
Pembangunan tanggul laut raksasa akan direalisasikan dalam 10-15 tahun ke depan. Pembangunan ini ditargetkan selesai sebelum 2025.
Penelitian awal menunjukkan bahwa karakter tanah di Jakarta dan Rotterdam berbeda. Jadi memang sulit apabila bendungan raksasa yang akan dibangun nanti akan sama persis dengan yang lebih dulu dibangun di Rotterdam.
Bendungan raksasa itu nantinya akan dibuat pintu air yang bisa dibuka dan ditutup. Sesuai apa yang telah diterapkan di Rotterdam, pembangunan tanggul diyakini dapat mengatasi masalah banjir di Jakarta.
Rotterdam yang daratannya berada 13 meter di bawah permukaan laut pun berhasil mengatasi masalah banjir berkat bendungan raksasa.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menegaskan bahwa penurunan muka tanah di Jakarta sudah semakin mengkhawatirkan kondisinya dan pembuatan bendungan raksasa sudah tidak bisa ditunda lagi.
"Skenarionya 2025 itu selesai, kita akan aman. Ini harus dipikirkan untuk 100 tahun ke depan, bukan hanya 10 tahun saja," terang Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo.
Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024: Taurus Harus Waspada dengan Rekan Kerja, Leo Kena Tekanan Mental
Ramalan zodiak Jumat, 26 April 2024. Taurus, waspadai rekan kerja. Leo mendapat tekanan mental. Urusan percintaan Libra bermasalah. Sagitarius mendapat kejutan.
