VIVAnews - Polisi telah mengecek pemilik kartu nama milik Syarifudin yang ditemukan di dalam koper bersama mayat bocah perempuan. Setelah ditelusuri, ternyata tidak ada kaitan antara pemilik kartu nama dan bocah tersebut.
"Kami telah masukkan ke berita acara pemeriksaan, dan pria yang bernama Syarifudin ini tidak mengenal bocah tersebut," ujar Kasie Humas Polsek Metro Cakung, Aiptu Sutrisno kepada VIVAnews.com.
Menurutnya, pria itu berprofesi sebagai sales yang kantornya beralamat di Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Dia sama sekali tidak kenal, dan kemungkinan kartu nama itu terkait profesinya sebagai sales yang kartu namanya tersebar di mana- mana," tambah Sutrisno.
Selain kartu nama, petugas juga menemukan pakaian di dalam koper yang dipakai untuk membuang mayat bocah perempuan itu.
"Kartu nama ditemukan bersamaan dengan baju daster merah kelabu, celana pendek loreng, serta baju mandi warna merah jambu," terangnya.
Mayat itu ditemukan dalam koper merek Polo Sport warna hitam, di Jalan Cakung-Cilincing, Cakung Barat RT 4 RW 4, Jakarta Timur, Sabtu 14 Oktober lalu.
Hingga saat ini jenazahnya masih berada di Rumah Sakit Polri. Polisi menduga mayat bocah 10 tahun adalah korban perkosaan. "Indikasinya dari dubur dan kemaluan korban yang rusak," ungkap dia.