VIVAnews - Akibat ledakan yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti, Jakarta Timur, belum bisa dioperasikan. Sementara kerugian akibat kejadian ledakan diperkirakan mencapai Rp400 juta.
"Kerugian yang kami alami sekitar Rp300 sampai Rp400 juta. Kerugian dapat ditanggulangi melalui asuransi," ujar Rudi Susilo, Pengelola SPBG Pinang Ranti.
Menurut Rudi, kerusakan paling parah terjadi pada pompa pengisian gas. Bagian atap SPBG juga terlepas dan menimpa atap bus Transjakarta saat ledakan. Belum tahu secara pasti kapan SPBG Pinangranti dapat dioperasi lagi.
"Belum tahu, Setelah Puslabfor Mabes Polri izinkan, baru kita akan lakukan pembersihan terlebih dahulu," ujar Rudi.
Rudi mengatakan, setelah dilakukan pembersihan, pihaknya akan melakukan pengecekan bersama antara Kemenhub dan Migas. Pembersihan akan memakan waktu hingga empat hari. "Pengecekan bersama untuk memastikan kondisinya seperti apa," ujar Rudi.
Sebelum terjadi ledakan, SPBG Pinangranti sudah melayani pengisian terhada 100 bus Transjakarta. Rata-rata pendapatan per hari mencapai Rp60 juta. Sementara halte busway Pinangranti yang merupakan tempat terakhir pemberhentian koridor IX jurusan Pinang Ranti-Pluit telah dibuka sejak kemarin. (adi)
Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.
