Motif Pembunuhan di Kardus Terkait Asmara

Sketsa wajah korban pembunuhan di Cakung
Sumber :

VIVAnews - Pelaku pembunuhan mayat dalam koper dan kardus yang ditemukan di dua lokasi terpisah yaitu Jakarta Utara dan Jakarta Timur, terungkap. Pelaku ternyata adalah kekasih dari perempuan yang dibuang di dalam kardus.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Gatot Eddy Pramono, mengatakan dari hasil penyidikan pelaku yang ditangkap dua orang. "Mereka berinisial R (27) dan K (26). Keduanya ditangkap di tempat kerjanya di kawasan Sunter, Jakarta Utara," ujarnya di Jakarta, Jumat 21 Oktober 2011.

Ia melanjutkan, dari hasil pemeriksaan sementara, dalam melakukan pembunuhan ini, pelaku hanya berdua.

Sementara itu, motif dari pembunuhan ini, kata Gatot, karena korban dan pelaku menjalin hubungan asmara. Pada saat kejadian, pelaku kalap ketika korban (Hertati) mengatakan kalau dia hamil. "Jadi pelaku R ini kalap, karena korban ini adalah pacarnya," jelasnya.

Apalagi, pelaku R juga memiliki pacar lain yang sedang hamil, sehingga saat itu dia langsung merencanakan untuk menghabisi korban.

Karena tidak sanggup melakukannya sendiri, maka R kemudian langsung menghubungi kawannya K untuk membantu mengeksekusi korban. Baru pada Jumat 10 Oktober lalu, mereka mengeksekusi Hertati di kontrakan pelaku di kawasan, Sukapura, Jakarta Utara.

Dari keterangan pelaku, R yang kekasih korban bertindak sebagai eksekutor. Sementara itu, K diminta untuk membawa anak korban Eryanita (6), keluar.

"Waktu R mengeksekusi, rupanya korban teriak. Karena, ketika ditusuk di bagian perut korban belum tewas. Mendengar teriakan ibunya, Eryanita lari dan langsung masuk ke dalam," tegasnya.

Namun, ketika itu dia melihat sang ibu sedang dibekap dan ditusuk pisau. Karena takut aksinya diketahui, anak korban langsung dibekap agar tidak teriak.

Setelah itu, pelaku langsung mencekik ibu korban. Yakin sang ibu sudah tewas, kemudian R menyuruh K untuk membekap mulut anak korban dan memperkosanya.

Tidak hanya itu, korban juga disodomi. Setelah puas, korban akhirnya dibekap hingga akhirnya mati lemas. "Waktu sudah mati, korban sempat dibakar, tapi karena asapnya banyak jadi langsung dipadamkan kembali," tegas Gatot.

Pelaku R kemudian langsung memasukkan Eryanita ke dalam koper. Pada Jumat itu pula, korban membuang mayat Hertati dengan memasukkan ke dalam kardus dan membuangnya di Koja, Jakarta Utara.

Hingga akhirnya Hertati ditemukan pada Jumat sore, setelah itu R kemudian membuang mayat Eryanita pada Sabtu pagi setelah diinapkan semalam di kontrakannya.

"Pelaku sengaja mematahkan leher korban untuk memasukkan ke dalam koper," jelasnya.

Usai melakukan pembunuhan, R kemudian beraktivitas seperti biasa dan kembali bekerja di pabrik jok di kawasan Sunter.

Pengungkapan kasus ini sendiri setelah polisi menemukan petunjuk dari kamera CCTV milik BNI yang berada di depan lokasi pembuangan mayat di Jakarta Utara. "Kami juga mendapatkan keterangan dari saksi yang mengatakan melihat seorang lelaki membawa kardus," tuturnya.

Pihaknya juga dihubungi oleh keluarga yang mengatakan mengenal korban hingga akhirnya mengutarakan jika korban memiliki pacar R yang tinggal di Sukapura.

Pelaku R mengakui membunuh korban karena tidak mau bertanggung jawab. Karena dia memang sudah memiliki kekasih. "Saya bunuh dia pakai pisau dapur dan mencekiknya," kata pelaku R.

Dia juga mengaku sempat menghubungi keluarga korban yang ada di Lampung kalau korban sudah berangkat ke Bangka.

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

"Sebelum saya bunuh, saya sempat berhubungan intim. Tapi usai berhubungan dia minta saya bertanggungjawab, saya khilaf dan saya langsung ambil pisau yang akhirnya ditancapkan ke perutnya," jelasnya. Tapi setelah ditusuk tidak tewas, pelaku langsung mencekiknya hingga tewas.

Pelaku dijerat dengan pasal 340 KUHP terkait pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati. Kini, kedua pelaku mendekam di Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (art)

Pertemuan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar Usai Pemilu 2024

Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung

Setelah penetapan KPU, Prabowo selaku Presiden terpiih mendatangi markas PKB untuk menemui Cak Imin. Elite pendukung Prabowo pun ikut merespons.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024