VIVAnews - Aksi kekerasan kerap terjadi di SMA 70, Bulungan, Jakarta Selatan. Bahkan, ini diakui oleh Kepala Sekolah SMA 70, Sudirman Bur. Namun, dia mengklaim, kekerasan yang terjadi di sekolahnya sudah menurun.
"Saya lihat sudah menurun tajam," ujar Sudirman kepada VIVAnews.com, Jumat 28 Oktober 2011.
Tapi, Sudirman belum bisa menjelaskan angka penurunan kekerasan di SMA 70. Yang pasti menurutnya, kekerasan di sekolahnya sudah menurun dibanding sebelumnya. "Cuma kan saya pikir butuh waktu dan upaya yang tidak pernah berhenti," katanya.
Sudirman mengaku, pihak sekolah tidak menutup mata terhadap aksi kekerasan yang dilakukan oleh anak didik mereka. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan aksi kekerasan.
Sebelumnya, sejumlah orangtua murid melaporkan aksi kekerasan atas nama senioritas yang terjadi di SMA 70 ke Komnas Perlindungan Anak.
Mereka mengaku resah dengan budaya kekerasan di sekolah berstandar internasional itu.
"Aksi bullying di SMA 70 sudah sangat mengkhawatirkan dan terjadi secara sistemik dari tahun ke tahun," ujar Ikhwan, salah satu orangtua murid, Kamis 27 Oktober 2011.
Ia mengatakan aksi kekerasan yang terjadi terhadap sesama siswa SMA 70 ini bukan hanya terjadi di luar sekolah, tapi juga di lingkungan sekolah. "Terjadi di toilet sekolah, kantin, dan pada saat pelantikan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler," katanya.
Padahal, menurutnya, kekerasan dalam sekolah jelas dilarang dan sanksinya diatur dalam Undang-undang Perlindungan Anak.
Sejumlah kalangan menilai bahwa kekerasan di SMA 70 itu terus terjadi karena tidak ada penegakan hukum. " Ada pembiaran di sana," kata Wanda Hamidah, anggota DPRD DKI. (Baca : Ada Pembiaran di SMA 70)
(adi)