- tvOne
VIVAnews - Bencana banjir melanda wilayah Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu malam, 30 Oktober 2011.
Intensitas hujan tinggi dan kondisi kali Krukut yang semakin dangkal disinyalir menjadi salah satu penyebab utama.
Menurut ahli planologi dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, banjir di Pondok Labu semakin parah akibat drainase yang tidak mampu lagi menampung volume air yang semakin besar.
"Ditambah kawasan Pondok Labu yang semula jadi lahan parkir air semakin tergusur dengan munculnya perumahan yang semakin padat. Itu artinya, penyebab terbesar terjadinya banjir di sana adalah permukiman yang padat tidak dibarengi dengan drainase yang memadai," kata Yayat kepada VIVAnews.com, Jakarta, Selasa, 1 November 2011.
Yayat menambahkan, peristiwa bencana banjir yang menimpa warga Pondok Labu dua hari lalu merupakan ikhwal terbaru dari sejumlah kejadian banjir yang pernah melanda sejumlah kawasan di ibukota. Menurut dia, kawasan itu dulu bukanlah termasuk lokasi yang rawan banjir.
"Sungguh mengejutkan ketika daerah yang awalnya bebas banjir, kemudian tiba-tiba dilanda banjir hingga 1,5 meter," ucapnya.
Dia memperkirakan, bencana banjir ini terjadi karena adanya perubahan pola pergeseran wilayah genangan air. Menurut dia, jika dilihat sekarang ini, banjir lebih sering melanda kawasan Jakarta Selatan.
"Padahal, kawasan ini sebelumnya dianggap sebagai kawasan serapan air dan penampungan air paling besar dan paling bagus," ujarnya.
Adanya perubahan pola penyebaran genangan air baru ini, Yayat menambahkan, tentu menimbulkan pertanyaan. "Pemerintah provinsi harus mulai menyadari hal ini," ucapnya. (art)