- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan banjir akibat meluapnya Kali Krukut di Pondok Labu, Jakarta Selatan, berpotensi berulang kembali.
Sutopo memperkirakan banjir besar pada Minggu 30 Oktober 2011 malam, akan terjadi lagi saat memasuki puncak hujan Januari-Maret 2012 mendatang.
"Banjir disebabkan curah hujan yang deras, saluran drainase yang buruk dan kapasitas palung Kali Krukut yang terus berkurang," kata Sutopo dalam keterangannya kepada VIVAnews.com, Selasa 1 November 2011.
Dia mengungkapkan penduduk di daerah aliran sungai (DAS) Krukut tercatat 109 orang per hektar, dan ini merupakan DAS terpadat penduduk di Jabodetabek. Akibatnya banyak masalah yang timbul, mulai dari persoalan sampah dan sanitasi lingkungan yang sangat tergantung pada distribusi penduduknya.
"Awalnya lebar Kali Krukut 16 meter tetapi sekarang hanya 2 meter. Akibat sedimentasi, penyempitan sungai dan penggunaan lahan di sepanjang bantaran Kali Krukut, kapasitas pengaliran saat hanya sekitar 30 persen dari banjir rencana," tambahnya.
Kemampuan debit Kali Krukut saat ini hanya kurang dari 50 meter kubik per detik. Sedangkan banjir rencana sekitar 150 meter kubik/detik. Jadi, lanjutnya, hujan sedikit saja sudah pasti banjir.
Terlebih lagi koefisien limpasan DAS Krukut saat ini sekitar 75 persen, kemampuan infiltrasi 12 persen dan evaporasi 13 persen. Artinya, dari total hujan yang jatuh, sekitar 75 persen akan menjadi limpasan.
"Jika hujan berintesitas tinggi seperti kejadian Minggu kemarin, maka kemampuan sungai dan sistem pengaturannya tidak mungkin memadai mengalirkan limpasan yang ada," terang dia.
Ditinjau dari hidrogeomorfologi, faktor bentuk dan kekompakan pola aliran sungai, Kali Krukut memiliki pola pemusatan aliran yang cepat sehingga mudah meluap. Dengan kondisi tersebut Kali Krukut mudah banjir.
Menurutnya, solusi mengatasi masalah tersebut cukup berat sebab pemukiman di bantaran kali itu saat ini sangat pesat, sehingga sungai menjadi kian sempit.
Oleh karena itu kebutuhan normalisasi sungai mendesak dilakukan. Program normalisasi Kali Krukut sepanjang 7,5 km yang meliputi 11 kelurahan dari 4 Kecamatan perlu dilakukan segera.
"Kombinasi upaya struktural dan non struktural diperlukan. Yang penting adalah bagaimana mengembalikan sungai menjadi lebih lebar agar mampu mengatur debit sungai yang kian besar," dia menjelaskan. (umi)