Pelajar Masuk Urutan Ke-4 Pengguna Narkoba

Kampanye Anti Narkoba
Sumber :
  • Rudy Handoko

VIVAnews - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, mencatat jumlah pengguna narkoba di kalangan pelajar masuk dalam urutan nomor empat setelah pedagang. Itu dikarenakan adanya gaya hidup pelajar yang semakin tidak terkontrol.

Menurut Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Nugroho Aji, berdasarkan data, jumlah pengguna narkoba di Jakarta mencapai 280.000 jiwa.

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Dengan urutan jika dilihat dari pekerjaan yakni pengangguran (65 persen), pegawai swasta (20 persen), pedagang (10 persen), dan pelajar (4 persen).

Meski pengguna narkoba di kalangan pelajar masih terbilang empat persen, ia berharap penggunaan narkoba sejak bangku sekolah dapat diberantas.

"Rata-rata para pelajar ini mengkonsumsi narkoba karena faktor pergaulan. Ada yang merasa hebat kalau pakai narkoba, ada yang pakai karena ikut-ikutan. Kebanyakan karena diajak teman, ini yang perlu diwaspadai," ujar Nugroho, Rabu 2 November 2011.

Dijelaskan Nugroho, para pelajar yang menggunakan Narkoba biasanya memakai jenis ganja dan ekstasi karena ganja merupakan narkoba yang paling banyak serta harganya murah dan terjangkau bagi para pelajar.

Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Sumirat, mengatakan para pengedar narkoba dengan mudahnya mengajak para pelajar untuk menggunakan narkoba, Caranya dengan mendekati ketua kelompok yang paling menonjol.

"Mereka tahu untuk meraih pasar pelajar, mereka perlu dekati dulu salah satu anggota gengnya. Nanti yang lain akan diajak oleh temannya itu. Pelajar tidak akan mau konsumsi kalau bukan dari yang dikenal," terang Sumirat.

Dia menuturkan, pelajar paling mudah diajak untuk menggunakan narkoba, sebab mereka masih dalam pencarian jati diri dan ketakutan akan ditolak dari kelompoknya jika tidak menggunakan.

Untuk mencegah makin maraknya pelajar menggunakan narkoba, baik BNN maupun Polda Metro Jaya akan memberikan penyuluhan dari tingkat sekolah bukan hanya siswa, tetapi juga guru.

"Guru kami perkenalkan yang namanya ganja, serta dampaknya, supaya mereka tahu kalau menemukan ada siswa yang begitu bisa langsung diinformasikan ke kami. Kami juga akan langsung datang ke sekolah-sekolah agar mereka yang belum kena jangan sampai pakai," ujarnya.

BNN sendiri, kata Sumirat, sudah memiliki tiga langkah strategis memerangi narkoba, yakni dengan melakukan edukasi dan sosialisasi di tataran pencegahan, menerapkan sistem wajib lapor terhadap pengguna narkoba supaya bisa melakukan rehabilitas, dan mengungkap sindikat narkoba.

"Ini yang tidak bisa dipisah satu per satu. Semuanya harus sejalan dan dilaksanakan bersama," ungkap dia. (sj)

Sidang kasus korupsi  (Foto ilustrasi)

Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main

Hakim mencecar saksi sampai tidak berkutit di kasus korupsi Tol MBZ. Dalam hal itu juga diketahui kalau tender sudah disetting siapa pemenangnya. Membuat hakim jadi heran

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024