- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Hujan yang mengguyur Jakarta akhir-akhir ini mengundang kekhawatiran warga Ibukota. Banjir seperti sedang mengancam di mana-mana.
Padahal, ini masih bulan November. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi curah hujan akan semakin menjadi pada bulan-bulan mendatang. Puncaknya, diperkirakan akan tercurah pada Januari-Februari tahun depan. Begitu kata Kepala Bidang Cuaca Ekstrem BMKG, Kukuh Rubidiyanto, kepada VIVAnews.com.
Kemacetan hanyalah sebagian dari ekses banjir. Yang lebih mengkhawatirkan adalah ancamannya terhadap keselamatan warga, termasuk wabah penyakit yang selalu menyebar saat dan setelah banjir.
Di awal musim penghujan ini, sebagian wilayah Jakarta bahkan sudah terendam air. Di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, warga sudah direpotkan dengan banjir setinggi 1,5 meter.
Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah merilis peringatan bahaya banjir ini. Setidaknya ada 62 titik rawan banjir yang diumumkan harus diwaspadai warga.
Lihat foto-foto banjir Jakarta di sini.
Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen
Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.
