- VIVAnews/Siti Ruqoyah
VIVAnews - Kepala Bagian Psikolog Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Arif Nurcahyo, menegaskan bahwa kepolisian telah melakukan tes psikologi terhadap Rahmat Awiwi, pelaku pembunuhan terhadap ibu dan anak yang mayatnya dikemas dalam koper dan Kardus.
Menurut Nurcahyo, metode pembunuhan yang dilakukan Rahmat terhadap Hartati terinspirasi video games. Semenjak kecil Rahmat ini memang gandrung dengan main video itu. Ketika dewasa dia juga main video dan nonton video porno. Tetapi secara psikologis, Rahmat masih normal. Dia membunuh dalam keadaan sadar.
"Ketika diperiksa, Rahmat masih memiliki kesadaran ruang dan waktu jadi bisa dikategorikan normal. Hanya pengendalian dirinya yang sesat," ujar Nurcahyo, Rabu 2 November 2011.
Nurcahyo menambahkan bahwa Rahmat sangat kecanduan dengan dunia maya dan porno. Karena tidak terbendung, ia melampiaskan hasrat seksualnya dengan Hertati. Dan itu yang pertama kali dilakukan.
Setelah puas melakukan hubungan badan dengan Hertati dan ketika itu korban meminta pertanggungjawaban, Rahmat tidak siap dan menghabisi nyawa Hertati dan anaknya.
Proses pembunuhan yang dilakukan Rahmat, kata Nurcahyo, terbilang sangat rapi dan profesional. Ketika diinterogasi polisi, Rahmat mengaku bahwa dia memang doyan menonton acara kriminal ditelevisi. Semua cara menghilangkan jejak kejahatan itu didapatnya dari situ.
Sejak awal, Rahmat selalu takut aksi jahatnya itu diketahui orang. Karena itu, ia membuang kedua mayat secara terpisah agar tidak diketahui banyak orang.
Terkait dengan foto dan kartu nama yang ditemukan di dalam koper dan kardus, kata Nurcahyo merupakan foto yang diambilnya dari rumah RT setempat ketika dirinya melapor sebagai warga baru.
Sejauh ini, kata Nurcahyo, Rahmat tidak memiliki riyawat sebagai pedophilia meski dia telah memeperkosa anak dari Hertati.
"Pengakuan dari Rahmat, dia hanya ingin mengeksperimen hasrat seksualitasnya saja." katanya.
Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian
Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.
