VIVAnews - Kabar menghilangnya Nadia Dwi Rahma atau yang akrab disapa Dea (22), mahasiswi tingkat akhir Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta, karena diduga menjadi korban cuci otak Negara Islam Indonesia (NII). Tapi kabar ini dibantah oleh ibunda Dea, Emmy Ismiyani (49).
Emmy sendiri sangat yakin kepergian anaknya itu dari rumah, hanya karena Dea sedang bingung setelah memakai uang bayaran kampus sebesar Rp3 juta.
"Kayaknya dia lagi galau, bagaimana cara mengembalikan uang SPP yang seharusnya dia bayarkan ke kampus," ujar Emmy kepada VIVAnews saat ditemui di rumahnya di Perumahan Galaxy Jalan Pulau Sirih Timur IV Blok CB Nomor 8 RT 5 RW 13, Pekayon Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis 3 November 2011.
Menurut Emmy, selama ini Dea tak pernah minta tambahan uang jajan. Padahal, Dea yang aktif di kegiatan pers kampus membutuhkan banyak uang terutama untuk kebutuhan peliputan majalah kampus, Kampus Jaket Biru (KJB).
“Kemungkinan Dea menggunakan uang SPP untuk tambahan biaya tersebut. Tapi Dea bingung bagaimana mengembalikan uang tersebut dan memilih untuk pergi dari rumah,” kata Emmy.
Berdasarkan pengakuan teman-teman kampus Dea kepada Emmy, beberapa pekan sebelum Dea menghilang, Dea yang menjadi editor di KJB sejak semester 7, terlihat lebih pendiam dan menjauh dari teman-teman kampusnya.
"Mungkin Dea minder sama teman-temannya. IPK-nya masih di bawah tiga dan masih banyak SKS yang harus dipenuhi, sehingga masih kurang untuk bisa ikut ujian non-skripsi. Padahal teman-temannya sudah banyak yang lulus," jelasnya.
Sedangkan kabar Dea yang terlihat sedang berjalan bersama laki-laki yang memakai baju gamis biru dan mengenakan peci dan dikaitkan dengan NII, ditanggapi dingin oleh Emmy. "Dea sudah dewasa, enggak akan semudah itu ikut-ikutan. Lagipula, kalau di rumah sholat lima waktu saja masih bolong-bolong," ujarnya.
Emmy mengaku sudah capek mencari-cari Dea selama 11 hari terakhir. Ke depannya, Emmy mengaku pasrah menerima kabar dari kepolisian. "Kami belum ada rencana mau mencari Dea dengan cara apalagi. Tapi saya ingin ketemu Adit yang mengaku melihat Dea di Mall Kelapa Gading. Tapi sekarang Adit sedang sibuk dimintai keterangan dimana-mana, jadi belum ada kesempatan bertemu saya," tutupnya. (Laporan Erik Hamzah, Bekasi)
Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu
Dian, siswi SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku tidak diperkenankan mengikuti ujian lantaran memiliki tunggakan uang sekolah
