- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Siswa kelas III SMA Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin tewas ditusuk di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu 5 November 2011. Pasca kejadian, darah yang bercecer di lantai dibersihkan oleh pengelola kafe. Padahal, saat itu, pihak kepolisian belum melakukan olah TKP.
Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Imam Sugianto mengatakan, kemungkinan saat itu, pihak pengelola tidak ingin darah yang bercecer mengganggu pengunjung lain.
"Mungkin hanya faktor bisnis saja, karena kalau dilihat sama pengunjung ada darah kan rasanya tidak enak, maka dari itu dibersihkan," ujar Imam, Selasa 8 November 2011.
Menurutnya, pengelola tidak ada maksud untuk menghilangkan barang bukti. "Saya kira hanya itu saja dan tidak ada maksud untuk menghilangkan barang bukti," kata Imam.
Sementara itu, sampai saat ini di lokasi kejadian masih diberi garis polisi hingga proses penyelidikan selesai.
Seperti diketahui, pada Sabtu, 5 November 2011 dini hari yang lalu, Raafi tewas ditusuk orang tak dikenal saat dalam acara ulang tahun temannya.
Kepolisian menduga, motif penusukan dilakukan bukan aksi balas dendam. Melainkan aksi spontanitas, karena bersenggolan saat sedang berjoget.
"Yang pasti tidak ada motif balas dendam, karena baik pelaku dan korban mabuk akibatnya hilang kontrol dan spontanitas, lalu ditusuk diduga menggunakan pisau," ujar Imam.
Kata Imam, kejadian bermula dari senggolan antara Raafi dengan pelaku. Tidak sadarkan diri, akhirnya ada seorang wanita yang berada dekat Raafi terjatuh.
Wanita yang terjatuh tersebut merupakan teman dari pelaku. Saat itu pelaku mengira jatuhnya wanita tersebut karena Raafi.
Saat itu pelaku tidak menanyakan lebih lanjut, namun akhirnya langsung menusuk Raafi. Saat kejadian itu memang suasananya tidak banyak cahaya, sehingga muka pelaku tidak begitu terlihat.
"Tapi, di situ kan Raafi tidak sendiri melainkan dengan teman-temannya. Jadi ada saksi yang melihat kejadian itu," jelas Imam. (adi)