- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Selama perhelatan SEA Games XXVI berlangsung di Jakarta, Pemprov DKI menjamin seluruh venue atau lokasi pertandingan bebas dari pedagang kaki lima (PKL).
Menurut Kepala Satuan Petugas Pamong Praja (Satpol PP), Effendi Anas, sejak satu bulan lalu pihaknya bekerjasama dengan pengelola venue melakukan penertiban intensif terhadap PKL.
"Kami minta kepada manajer venue, soalnya masih ada yang belum tuntas 100% terkait dengan jual beli di sana, harus proporsional dan sesuai kebutuhan. Jangan sampai venue menjadi pasar, jika itu terjadi maka kami akan masuk untuk menertibkan," kata Effendi Anas usai memimpin apel pengamanan SEA Games di Silang Monas, Jakarta, Rabu, 9 November 2011.
Efan, begitu dia biasa disapa, mengatakan mulai hari ini Satpol PP sudah mulai disiagakan melakukan pengamanan meski SEA Games baru dibuka pada 11 November 2011 mendatang.
"Anggota Pol PP sudah mulai bertugas sejak satu minggu yang lalu, karena memang tamu dari internasional sudah mulai masuk. Kami sudah membagi tugas untuk penempatan, di Bandara Soekarno Hatta, di hotel-hotel, dan venue yang menjadi tempat pertandingan," tambahnya.
Total anggota Satpol PP yang diturunkan selama kegiatan ini sebanyak 5.432 personel setiap hari di 22 Venue, 32 hotel, termasuk hotel ataupun akomodasi yang ada di Jawa Barat.
Menurut Efan, jika terjadi kerawanan terhadap perilaku yang mengarah pada tindakan destruktif, apakah itu pelanggaran mengarah pada kasus pidana atau lebih jauh, maka diwajibkan setiap anggotanya langsung melaporkan ke kesatuan.
Artinya kepolisian menjadi pusat apabila terjadi perilaku yang mengarah kepada kriminalitas.
"Tapi kalau sifatnya terkait dengan ketertiban umum, seperti kaki lima atau lainnya, kami akan langsung ambil sikap," ungkap dia.
Dia menambahkan apabila saat penyelenggaraan SEA Games terjadi bencana yang sifatnya insidental seperti banjir atau kebakaran, maka Satpol PP juga akan turun tangan menangani hal ini.
"Walaupun ada yang bertugas di venue, maka akan kami tarik, jadi sifatnya semuanya aktif, tidak pasif pada suatu tempat. Jika suatu saat butuh, maka akan kami tempatkan atau tarik," tuturnya.
Dia menjamin dalam menjalankan tugas, anggota Pol PP tak akan melakukan tindak kekerasan.
"Kecuali eskalasinya sudah ada di tangan pimpinan. Kalau eskalasinya sudah di tangan komandan, maka kekerasan bisa saja terjadi. Namun untuk menjaga agar kekerasan tidak lebih keras lagi. Jadi kita tetap selama operasi harian, tidak diperkenankan adanya kontak fisik yang ditimbulan oleh satpol PP," beber Efan. (eh)
Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?
Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan dalam hidup. Hal ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti pekerjaan, hubungan atau masalah keuangan.
