- tvOne
VIVAnews - Jenazah Nuraini, warga Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang menjadi korban penggusuran karena rumahnya berada di daerah rawan banjir sudah dimakamkan. Sebelumnya keluarga kebingungan membawa pulang jenazah korban.
"Sudah dimakamkan pukul 19.00 WIB, setelah sebelumnya jenazah disemayamkan di Masjid Nurul Hikmah," kata warga bernama Pupung, Senin malam, 14 November 2011.
Dijelaskan Pupung, Ibu Nuraini meninggal siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB. Pemakanan baru dapat dilakukan karena pemukiman warga sedang dilanda banjir.
Bahkan banjir di Jalan Damai Musyawarah RT 11 RW 03 Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, malam ini sudah mencapai dada orang dewasa.
Sebelum meninggal, Nuraini sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Fatmawati selama 10 hari. Ia masuk rumah sakit satu hari setelah rumahnya digusur secara sepihak. Warga memperkirakan Nuraini syok atas penggusuran itu.
Yang lebih tragis lagi, rumah milik Nuraini hanya dihargai Rp1 juta per meternya. Sedangkan tanahnya tidak dibayar. "Dibayar hanya bangunannya saja, tapi luas tanah dan yang lainnya tidak dibayar," ujar Pupung.
Banjir di Pondok Labu sudah terjadi sejak lama. Penyebab banjir karena penyempitan Kali Krukut akibat pembuatan gorong-gorong. Sehingga air kali masuk ke pemukiman warga.
Banjir sangat mengganggu masyarakat. Setiap hari banyak anak yang menderita diare. Sedangkan orangtua banyak yang terkena kutu air.
Selain itu, anak-anak menjadi sulit sekolah karena kebanjiran, dan aktifitas warga juga terganggu.