Survei: Elektabilitas Tantowi Tinggalkan Foke

Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Direktur Eksekutif Median Survei Nasional, Rico Marbun, mengatakan pihaknya telah melakukan survei terhadap berbagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Ada Banyak Cerita! Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Ungkap Proses Kelahiran Anak Perempuan Pertama

Berdasarkan hasil survei terkait dengan elektabilitas, Tantowi Yahya menduduki peringkat pertama meninggalkan Gubernur DKI Jakarta sekarang, Fauzi Bowo.

Elektabilitas Tantowi, kata Rico, mencapai 23,5 persen, sedangkan Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, berada di angka 22,9 persen. Meski perbedaannya hanya tipis, angka ini sebenarnya sudah melonjak drastis dari elektabilitas Tantowi pada April-Mei lalu.

Pada survei sebelumnya, elektabilitas Tantowi hanya berkisar 7 persen, namun dalam waktu 6 bulan melonjak drastis hingga mencapai 23,5 persen.

"Jika Tantowi konsisten melakukan sosialisasi dengan terjun ke kantong-kantong masyarakat, elektabilitas Tantowi akan terus merangkak naik. Terlebih, jika DPP Partai Golkar sudah secara tegas memberikan dukungannya kepada anggota Komisi I DPR RI ini," ujar Rico kepada VIVAnews.com, Jumat 18 November 2011.

Survei tersebut, kata Rico dilakukan selama sepekan pada pertengahan bulan Oktober 2011 dengan jumlah sampel 800 orang di setiap kotamadya di Jakarta. Dengan Margin of eror 3,5 persen. Pengambilan data, lanjut Rico, dilakukan secara proporsional.

Untuk sampel dibuat fix sesuai populasi dan gender. Survei tersebut ditujukan kepada seluruh segmentasi. Karena kalau tidak seperti itu data yang akan dihasilkan nantinya akan bias. Sementara metode survei sendiri digunakan multistage random sampling, dengan face to face interview.

Menurut Rico, pada bulan April-Mei elektabilitas, Fauzi Bowo, yang tinggi memang wajar karena dia incumbent dan figur pengganti alternatif belum banyak terdengar kemunculannya. Namun saat ini sudah banyak figur alternatif yang menyatakan minatnya menjadi Gubernur DKI.

"Angka ini menunjukkan warga DKI memang mengharapkan munculnya figur baru, menggantikan Foke dan Tantowi paling berpotensi head to head dengan Foke," kata Rico.

Senada dengan Rico, mantan pengamat politik CSIS yang sekarang menjadi fungsionaris DPP Partai Golkar, Indra J. Pilliang menilai, melorotnya tingkat akseptabilitas dan elektabilitas Fauzi Bowo merupakan sinyal yang kurang menguntungkan untuk Fauzi Bowo.

Pasalnya, berdasarkan pengalaman pemilukada di berbagai daerah, umumnya posisi seorang incumbent akan aman kalau tingkat akseptabilitasnya di atas 70 persen. Begitu juga dengan tingkat elektabilitasnya.

"Kalau di bawah 60 persen, apalagi 50 persen seperti yang dialami Foke saat ini, menandakan masyarakat mengingkan pergantian kepemimpinan," kata Indra. (umi)

Syifa Hadju

Soal Cincin di Jari Manis dan Dilamar di Bali, Ini Kata Syifa Hadju

Selain menyangkut foto-foto tersebut, Syifa Hadju juga menjelaskan mengenai cincin yang terlihat di jari manisnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024