Penusuk Raafi Orang Berpengaruh?

Raafi Aga Winasya Benjamin
Sumber :

VIVAnews - Siapa pelaku penusukan Raafi Aga Winasya Benjamin, siswa SMA Pangudi Luhur belum juga terungkap. Ada dugaan keterlibatan anggota keluarga jenderal dan suatu ormas tertentu dalam kasusĀ  penusukan yang menewaskan Raafi.

Menyikapi hal itu, anggota Tim Advokasi Brawijaya IV, Mahendradatta menilai, polisi harus independen dan tidak terpengaruh jika ada keterlibatan pihak berpengaruh.

"Kalau mau menggunakan jenderal, saya akan gunakan jenderal saya. Nggak masalah itu. Mari kita dudukkan permasalahan ini secara benar," ujar Ketua Tim Pembela Muslim itu kepada VIVAnews.com, Sabtu, 19 November 2011.

Menurut penilaiannya, kasus tersebut memang melibatkan orang kuat dan berpengaruh. Karena, dilihat dari lokasi kejadian, adalah suatu tempat yang hanya bisa didatangi orang-orang kaya.

"Ibaratnya orang naik motor, nggak bisa ke sana. Ya, pastinya orang kaya, atau kerabat pejabat," katanya lagi.

Sehingga dia mensinyalir, orang-orang ini adalah kelompok tertentu yang memiliki kekuatan. "Kalau istilah saya, ini kelompok pemarah. Nah terus terang, ini kan kelompok atas. Yang apa-apa diselesaikan dengan kekerasan, main tusuk," tuturnya.

Oleh karena itu, dia meminta kepolisian untuk bisa melepaskan pengaruh kelompok-kelompok kuat ini. "Kalau ada faktor X yang mempengaruhinya, oke. Kita dalam posisi, 'lu jual, gue beli'," tegasnya.

Sementara, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Baharudin Djafar telah membantah bila ada informasi dari saksi pelaku penusukan adalah anak pejabat di kepolisian. Karena saat kabur, pelaku menggunakan mobil dengan pelat nomor polisi.

"Kalau ada informasi itu berikan kepada kita. Pasti akan diproses," kata Baharudin, Rabu 9 November 2011.

Dari pemeriksaan para saksi, belum ada yang mengenali atau mengarah kepada pelaku. Polisi terus mendata seluruh pelanggan yang datang ke cafe itu dalam satu bulan terakhir.

"Intinya, dari seluruh saksi tidak ada yang mengenali pelaku. Kita telusuri semua, dari mulai sopir taksi, petugas keamanan, pengunjung, dan ternyata belum mengarah kepada pelaku," katanya.

Sementara, mengenai dugaan keterlibatan ormas, Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika menjelaskan, polisi akan menangkap pelaku. Bukan memproses ormas tertentu.

"Kami tangkap orangnya, bukan ormasnya. Jadi kami tidak akan terpengaruh dia dari kelompok mana," katanya. (adi)

Warga Iran Kini Dapat Kembali Berangkat Umrah Setelah 9 Tahun, Hal Ini Jadi Penyebabnya
Ilustrasi kanker serviks.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Ibu hamil memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit kanker dan infeksi virus.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024