Jadi Korban Penipuan, Segera Hubungi Polisi

Sumber :
  • VIVAnews/Adri Prastowo

VIVAnews - Kejahatan penipuan marak terjadi. Modusnya pun beragam. Mengabarkan anak masuk rumah sakit, anggota keluarga terjerat kasus narkoba, hingga penipuan menang undian. Ujung-ujungnya, si pemberi kabar meminta uang agar segera ditransfer.

Menyikapi maraknya aksi penipuan ini, masyarakat diminta untuk tidak panik dan terbawa arus informasi yang diberikan kepada informan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar mengimbau masyarakat agar mencari tahu kebenaran informasi yang didapat. "Kalau penipuan sejenis itu kita harus memastikan bahwa petugas yang menghubungi, bertugas dimana. Kalau dari rumah sakit, rumah sakitnya dimana, dokter namanya siapa, ahli bidang apa," kata Baharudin kepada VIVAnews.com, Jumat 25 November 2011.

Lalu, kalau pelaku yang mengaku polisi, tanyakan pangkatnya apa, dari kepolisian mana dan bidangnya apa. "Agar kami tahu saat pengecekan, sambil kita cari kontak anak kita untuk dihubungi," katanya.

Nomor yang menghubungi juga harus dicatat dengan baik, lalu disimpan identitasnya. Jika semuanya sudah lengkap, lanjut Baharudin, korban bisa langsung menyampaikan kejadian itu ke petugas kepolisian untuk diperiksa lebih anjut.

"Jika di wilayah hukum Polda Metro Jaya, silahkan menghubungi humas ke nomor 021-5234017," kata Baharudin.

Terkait dengan kasus Kalsum, kata Baharudin, seharusnya badan publik seperti sekolah, polisi harus mempulikasikan nomor telepon sekolah yang bisa di hubungi. Jika nantinya ada yang perlu dikonfirmasikan bisa secara langsung dihubungi.

"Yang terpenting masyarakat jangan panik dan langsung ikuti," imbuhnya.

Sebelumnya, Kalsum, 38, warga Cimanggis, Depok menjadi korban penipuan.

Kalsum dikabarkan si informan bahwa Sarah, anaknya yang baru duduk dibangku SD mengalami kecelakaan gawat dan dirawat di rumah sakit.

Komplotan penipu itu sengaja mengincar orangtua murid yang memiliki anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Terang saja, Kalsum langsung panik, sedih, bahkan hampir pingsan mendapat kabar mengejutkan itu. Pasalnya, selain tengah dalam perawatan, anaknya dikabarkan mengalami luka parah hingga harus operasi.

Untuk melakukan operasi, si pelaku mengatakan bahwa perlu alat khusus yang biayanya mencapai jutaan. dan, perlu dana cepat untuk menyelamatkan Sarah. Beruntung, ketika Kalsum ingin melakukan transfer, rekan-rekannya menyadari bahwa Kalsum kemungkinan menjadi korban penipuan.

Selanjutnya, Kalsum langsung menghubungi pihak sekolah. Ternyata, pihak sekolah mengatakan bahwa Sarah dalam keadaan baik, dan tengah mengikuti pelajaran di kelas.

Serupa tapi tak sama. Dhimam Abror, warga Surabaya, Jawa Timur juga menjadi korban penipuan. Bahkan, sejumlah uang sudah ditransfer ke pelaku. Kepada VIVAnews.com, dia menceritakan kisahnya. Lihat kisah Abror di sini.

Gibran Akan Temui Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Delegasi negara Republik Korea Utara yang dipimpin oleh menteri kabinet perdagangan internasional, melakukan kunjungan negara ke Iran, kata media resmi pemerintah Korut.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024