Foke Ditanya SBY Soal Warga Bantaran Kali

Presiden SBY, Mari E Pangestu, Kuntoro M, dan Fauzi Bowo di Istana Cipanas
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews - Penanggulangan masalah banjir di Jakarta tiap tahunnya menghadapi dilema besar. Sejumlah warga yang bermukim di bantaran sungai enggan direlokasi. Padahal, keberadaan mereka merupakan salah satu penyebab menyempitnya sungai dan mengakibatkan banjir.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengungkapkan, dalam sidang kabinet terbatas di Istana Negara, Jumat lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menanyakan masalah yang hingga kini belum juga ditemukan solusinya tersebut.

"Presiden menanyakan permukiman yang tidak resmi di sepanjang sungai Ciliwung, yang umumnya kebanjiran kalau Kali Ciliwung meluap," kata Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Minggu, 27 November 2011.

Menurut Foke, begitu biasa dia disapa, ada beberapa unsur yang secara hukum menunjukkan fakta berbeda dengan kenyataan. Foke sebagai pemerintah merasa berkewajiban memperhatikan nasib rakyatnya, namun hal itu menjadi dilema ketika warga tersebut menolak pindah meski permukiman mereka ilegal.

"Dilema ini yang Bapak Presiden tanyakan kepada saya. Kemudian, saya jawab memang ini sejak dulu jadi dilema. Apalagi kalau kami lihat kenyataan, saya bicara pada mereka dan mereka pada umumnya reaksinya 'Pak banjir kan cuma dua minggu, paling lama satu bulan, 11 bulan lainnya saya merasa nyaman di sini, mengapa saya harus pergi?" ujarnya mencontohkan omongan warga yang tinggal di bantaran sungai.

Foke menegaskan, warga di bantaran sungai tersebut jelas melanggar aturan hukum. Namun, Pemprov DKI juga tetap tak bisa memperlakukan mereka begitu saja, seperti misalnya menggusur paksa.

"Jadi, sekarang kami sedang mencari penyelesaiannya, dan itu sedang kami rumuskan bersama dengan konsultan dalam dan luar negeri. Termasuk, konsultan Bank Dunia, yang sekaligus mewakili Komisi HAM Internasional," kata dia.

Apabila solusi ini telah rampung dirumuskan dan kemudian disepakati, Foke berharap, semua pihak dapat menerima keputusan ini. "Saya kira bisa menjadi jalan keluar yang baik sesuai HAM, bisa diterima semua pihak dan akan membuat permukiman-permukiman di sepanjang bantaran kali itu menjadi berubah," tuturnya. (art)

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum
Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024