- http://marthinsilalahi.blogspot.com
VIVAnews - Sejumlah siswa SMP dan SMA se-DKI Jakarta pingsan saat mengikuti puncak peringatan Hari AIDS sedunia di halaman Monumen Nasional, Jakarta, Minggu, 27 November 2011. Mereka mengaku tak kuat menahan panas.
Ribuan siswa yang telah hadir sejak pukul 08.00 WIB menunggu kehadiran Wakil Presiden Boediono selama dua jam tanpa tenda. Riska, salah satu siswi yang tampak pucat usai mendapat penanganan medis dari petugas PMI di lokasi, mengaku sempat pingsan karena tak kuat duduk di lapangan yang sangat panas. "Saya enggak sanggup, panas banget. Tadi saya langsung pusing," kata Riska lemah.
Wapres Boediono sendiri baru mulai menyampaikan pidatonya pada pukul 10.30 WIB. Saat itu, siswa yang jatuh pingsan semakin banyak. Beberapa siswa dan peserta lainnya sempat berteriak kepada Wapres Boediono untuk mempercepat pidatonya. Meski begitu, Boediono tetap melanjutkan pidato.
Kemudian, usai berpanas-panasan sekitar dua setengah jam lebih, acara 'Dance for Live' yang diisi oleh ribuan siswa tersebut hanya berlangsung lima menit. Para siswa yang mengenakan kaos putih itu meloncat dan menepukkan tangan ke atas dan ke bawah. Menurut salah satu siswa yang ikut berjoget di lapangan Monas, mereka sudah berlatih kurang lebih selama satu bulan.
Acara yang juga juga dihadiri oleh Menakertrans Muhaimin, Menhub EE Mangindaan dan Gubernur DKI Jakarta itu diselenggarakan oleh tripartit, yaitu pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. Panitia penyelenggara menyediakan tiga tenda besar beserta kursi-kursi. Namun, tiga tenda itu hanya boleh ditempati oleh wapres, menteri-menteri, para pejabat, pengusaha, dan tamu undangan lainnya. (art)
Bukan Jakarta, Ini Kota Pertama yang Mulai Jadikan Suzuki Carry Sebagai Mobil Angkot
Suzuki Carry telah mewarnai perjalanan panjang perkembangan angkutan kota di berbagai daerah Indonesia.. Bagaimana sejarah Carry bisa menjadi mobil angkot di Tanah Air?
