- Antara/Fanny Octavianus
VIVAnews - Jakarta dianggap relatif aman dari kota besar lain di Indonesia. Rupanya, kesadaran masyarakat di ibukota untuk menghidar dari kejahatan belakangan ini semakin tinggi. Mereka pun semakin berani melawan kriminalitas.
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Andrianus Meiliala, mengatakan, bahwa masyarakat Jakarta sudah berani melawan atau melindungan diri mereka dari pelaku kejahatan.
"Orang perorangan semakin berani melawan atau melindungi diri dari kejahatan. Maka kejahatan relatif makin sulit dilakukan di Jakarta," ujar Andrianus dalam acara diskusi Kriminalitas Jakarta Makin Menakutkan, Kamis 1 Desember 2011 .
Andrianus menolak bila dikatakan kejahatan di Jakarta terus meningkat. Padahal, itu hanya persepsi yang timbul dikalangan masyarakat.
"Apa yang terjadi hari ini selalu dipersepsikan meningkat dan paling sadis. Seperti mayat dalam kardus, padahal sama saja dengan kasus masa lalu," ujar Andrianus.
Beberapa hal yang membuat persepsi kejahatan di Jakarta meningkat adalah peran media. Banyak tayangan berita kriminal dan terkadang membesarkan hal yang kecil. Dan informasi itu sulit ditolak masyarakat.
"Karena hal kecil masuk media bisa menjadi besar," ujar Adrianus.
Fenomena lain yang saat ini terjadi adalah kehebohan yang kerap terjadi dalam kegiatan mencegah dan membasmi kejahatan. Padahal ini dapat membuat khawatir bagi masyarakat, dibanding kejahatan itu sendiri.
"Ini bisa menimbulkan halo effect, efek yg tidak kita perkirakan tapi bisa muncul. Hati-hati, operasi yang terlalu mencolok bisa menimbulkan rasa cemas di masyarakat," kata Adrianus. (ren)