Pembunuhan Juara Olimpiade Sains

Jeritan Hati Ibunda Christopher Tanujaya

Polisi menjaga lokasi kejadian perkara.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Christopher Melky Tanujaya, 16, yang tewas di IGD rumah sakit Atma Jaya Penjaringan Jakarta Utara, karena ditusuk, tercatat sebagai pelajar berprestasi.

Haru, Sopir Bus Ini Diam-diam Bawa Para Penumpang Makan di Rumah Mertuanya saat Idul Fitri

Christopher yang mendapat beasiswa sekolah ke Singapura merupakan  pemenang olimpiade matematika.

Warga Perumahan Taman Grisenda C2, No.8, Kelurahan Kapukmuara, Penjaringan, Jakarta Utara ini, mendapat beasiswa bersekolah di St Joseph Institution, Singapura. Beasiswa itu diperoleh karena dia menjuarai olimpiade matematika saat duduk di bangku SMP.

"Saya bingung barang milik anak saya tak ada yang hilang," ucap Norma Sulistiowati, ibu Christoper saat ditemui di rumahnya, Rabu 7 Desember 2011. Sebelum sekolah di Singapura, korban tercatat sebagai siswa di SMP IPEKA Pluit.

Norma Sulistiowati merasa sangat kehilangan. "Dia pernah mengatakan, apa yang dicapai semuanya untuk membahagiakan mami dan papi," kenangnya.

Menurut Norma, anaknya itu memliki keinginan  meraih banyak prestasi di segala bidang. "Pada bulan enam kemarin dia ikut olimpiade, agregatnya delapan. Pulang dari Singapura, dia membawa dua medali. Di sekolahnya dia termasuk dalam top 30 atau 30 terbaik," paparnya.

Keinginan lain Christopher yakni ingin mendalami piano. Kemudian olahraga basket, voli, dan futsal. "Sejak kelas satu SMP , dia selalu mengikuti olimpiade matematika, baik perorangan maupun kelompok. Dan dia selalu menang," tambahnya.

Meski demikian, Christopher tidak pernah cerita di Singapura seperti apa. "Dia bercita-cita suatu saat punya usaha sendiri. Kemauannya keras," ucap Norma. Menurut dia, anaknya tidak pernah meminta uang untuk jajan atau kebutuhan lainnya.

"Malah saya yang suka bertanya, kamu punya uang nak. Bahkan tak jarang ia menolak diberi uang. Kalau saya ingin ngasih uang selalu memaksa dia untuk menerimanya," kata dia.

Christopher memiliki banyak teman. Saat baru sampai dari Singapura, banyak temannya yang datang. "Mereka mengajaknya ketemuan, main futsal dan lain-lain. Dia tidak pernah cerita punya musuh," ungkapnya.

Soal kejadian itu, jelas Norma, barang seperti HP, dompet, dan uang tidak ada yang hilang. "Mungkin dia melawan. Dia meninggal karena empat luka tusuk, di leher tiga dan satu di punggung," paparnya.

Hingga kini, belum jelas motif di balik pembunuhan. Polisi juga belum memberi jawaban. Katanya masih dalam proses penyidikan. "Hari ini kami akan ke rumah duka di Atma Jaya. Jasad akan disemayamkan hari Kamis atau Jumat kami belum tahu," tandasnya.

Sebelum peristiwa itu, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Stevanus Tanujaya dan Norma Sulistiowati ini bermain futsal di Kebon Jeruk, lalu pergi ke Hanamasa karena ada temannya yang ulang tahun. Pulang dari sana dia naik busway bersama teman-teman.

Hari Senin itu, dia mau les Bahasa Inggris sekitar pukul 21.00 WIB. Selesai les Bahasa Inggris pukul 22.30. Selanjutnya ia main futsal. "Saya masih kontak pada jam 12.00 malam. Dia pulang naik busway. Saat itu saya tidak bisa menjemput, hingga diketahui musibah itu," katanya.

Menurut informasi, kata Norma, Christopher berhenti di restoran Minang Garuda, di situ dia teriak tolong-tolong, sempat terlihat ada dua lelaki.

Lalu dia ditolong oleh seseorang pengendara yang melintas, dalam kondisi sudah berdarah-darah. Dan akhirnya meninggal dalam penanganan di IGD Rumah Sakit Atma Jaya.

Video Detik-detik Militer Iran Terjun dari Helikopter Untuk Sita Kapal Kontainer Israel

Laporan : Arnes Ritonga | Jakarta Utara, umi

Ilustrasi senjata misil Iran

Perang Resmi Dimulai! Iran Telah Luncurkan Serangan ke Israel

Usai beberapa hari mengatakan akan 'segera' membalas serangan, kini Republik Islam Iran secara resmi telah meluncurkan serangannya ke Israel pada Sabtu malam waktu setemp

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024