VIVAnews - Febri Awan, tersangka kasus penusukan Raafi Aga Winasaya Benjamin, di Kafe Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan, menolak tuduhan polisi. Menurut Febri, semua tuduhan terhadap dirinya adalah rekayasa.
Saat dibawa penyidik Polres Metro Jakarta Selatan dengan diborgol, VIVAnews.com sempat memergokinya dan melemparkan sejumlah pertanyaan kepada Febri. Dia menggunakan baju tahanan warna oranye, dan celana pendek warna putih.
Dari raut wajahnya, Febri terlihat tegar. Pertanyaan wartawan dijawab dengan tegas dan tanpa ragu. Dengan cepat, Febri kemudian dibawa masuk dalam mobil Ford doubel cabin milik reskrim Polres Jakarta Selatan.
Ini pertanyaan yang disampaikan VIVAnews.com kepada Febri.
Apa kabar Anda hari ini?
Sehat. Alhamdulillah.
Mau kemana?
Mau jalan-jalan
Benar Anda yang menusuk Raafi?
Bukan saya yang nusuk. Makanya saya tidak menutupi muka. Ini semua rekayasa. Dan tidak akan menutup-nutupi.
Jadi siapa yang menusuk?
Tidak tahu.
Robi juga bukan?
Bukan.
Di antara tersangka ada pelakunya?
Tidak, orangnya masih di luar (belum ditangkap).
Katanya ada anggota Paspampres malam itu?
Saya tidak tahu.
Apa Anda yang menyuruh menusuk?
Bukan.
Tidak berselang lama, mobil Ford itu kemudian melesat cepat. Sejumlah wartawan sempat membuntutinya, karena semula menduga akan dilakukan rekontruksi kasus penusukan itu di Kafe Rooftop Kemang. Tapi mobil itu masuk tol arah Depok.
Febri ditetapkan sebagai pelaku utama penusukan Raafi, atas keterangan saksi mahkota yang menguatkan hasil penyidikan. Apakah saksi itu adalah anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres), Kapolres tidak bersedia menjelaskan.
Saksi mahkota itu yang menguatkan alasan dasar polisi menentukan pelaku utama dalam kasus penusukan Raafi. "Saksi mahkota ini bukan siswa Pangudi Luhur. Tapi, saksi itu jelas mengenal pelaku," kata Imam, Rabu, 7 Desember 2011.
Ditambahkan Imam, dari hasil penyidikan diketahui bahwa saksi melihat kejadian penusukan itu. Saat ini masih dicari pisau yang digunakan Febri untuk menusuk Raafi. (eh)