PT KA Turunkan Tarif Tiket KRL Commuter Line

Kereta KRL Commuter Line
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - PT Kereta Api (KA), berencana untuk menurunkan harga tiket KRL commuter line. Menurut Kepala Humas PT Kereta Api Daop I, Mateta Rijalulhaq, penurunan tarif akan dilakukan mulai 2012.

Prodi Teknik Sipil dan Elektro UMB Raih Akreditasi Unggul

"Kami mencoba upayakan agar setiap orang punya hak yang sama untuk menikmati kenyamanan," kata Mateta dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Kamis 8 Desember 2011.

Penurunan berkisar Rp500, untuk semua jurusan. Tarif KRL yang awalnya Rp 7.000 akan menjadi Rp 6.500. Tarif yang semula Rp 6.000 menjadi Rp 5.500.

Dia menjelaskan, keputusan itu diambil agar harga tiket dapat dijangkau oleh para penumpang KRL ekonomi. Sebab, kata Mateta, mulai tahun depan, secara bertahap kereta ekonomi diganti menjadi commuter line.

Yoon Bomi Apink Pacaran dengan Produser Rado Selama 7 Tahun

Mateta berharap pada 2012 Kereta kelas ekonomi secara keseluruhan diganti semua oleh kereta berpendingin.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membeli kereta baru dari Jepang. "Kami berharap pada 2012 sudah tidak ada lagi KRL ekonomi," ucapnya.

Mateta mengungkapkan, sesuai konsep komuter, maka nantinya untuk KRL Jabodetabek hanya akan ada satu kelas, dan satu tarif. "Kalau untuk operasi tunggal saat ini sudah diberlaklukan," ujar dia.

Pria di Florida Todongkan Pistol ke Pegawai McDonald's Hanya Gegara Saus

Selain itu, penggantian kereta kelas ekonomi menjadi kereta AC adalah menghilangkan adanya kesenjangan sosial antara penumpang. "Biar tidak terlalu mencolok, yang punya uang naik AC, yang tidak berduit naik ekonomi," ujar Mateta.

Selain itu, suku cadang untuk kereta ekonomi saat ini juga sulit dan tidak ada. Dia mengungkapkan, selama ini yang menjadi biang penyebab sering terjadinya gangguan perjalanan KRL adalah kereta ekonomi.

Mengenai adanya rencana itu, penumpang kelas ekonomi tidak setuju. Penumpang justru meminta PT KA menambah jumlah armada kereta yang banyak ditumpangi oleh masyarakat kelas bawah.

Salah satu penumpang Kereta Ekonomi, Julian, 40, berharap jumlah kereta api kelas Ekonomi bisa ditambah, karena menurutnya, peminat kereta ekonomi cukup banyak.

"Peminat kereta ekonomi lebih banyak daripada peminat commuter line (kereta AC), buktinya kereta ekonomi selalu penuh," ujar Julian di Stasiun Manggarai.

Menurut Julian, makin dikuranginya jumlah armada kereta ekonomi menandakan pemerintah lebih memihak orang yang mempunyai uang daripada rakyat kecil.

"Kereta AC lebih mementingkan orang yang memiliki uang berlebih, padahal tarif kereta ekonomi jauh lebih murah daripada kereta AC," ujar Julian
Tarif ekonomi berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.000. (eh)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya