- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Sekitar 100 Mahasiswa dari Universitas Bung Karno sore tadi melakukan unjuk rasa dalam rangka solidaritas terhadap rekan mereka Sondang Hutagalung, yang melakukan aksi bakar diri di depan Istana Merdeka, Jakarta.
Semula, unjuk rasa yang digelar di depan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jalan diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, berjalan damai. Tapi, karena tidak memiliki izin dari kepolisian dan membuat kemacetan, akhirnya polisi membubarkan paksa pengunjuk rasa. Kericuhan pun tidak dapat dihindari.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Agnesta Romano Yoyol yang berada di lokasi menjadi korban. Yoyol terkena lemparan batu di bagian kepala saat melerai cecok mulut antara anggotanya dengan mahasiswa.
"Kapolres terjatuh dan langsung dilarikan ke klinik Wellness. Sekarang sudah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan CT Scan. Takut ada yang parah di bagian kepalanya," ujar Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Agung Budi Maryoto, saat dihubungi pada Rabu, 14 Desember 2011.
Dikatakan Agung, peristiwa tersebut terjadi sekitar pada pukul 16.30 WIB. Saat itu polisi meminta kepada mahasiswa untuk tidak menghambat jalan sehingga membuat kemacetan. Tetapi mahasiswa menolak dan melakukan aksi perlawanan.
Sebelum aksi pelemparan baru ke Kapolres, mahasiswa juga membakar ban di tengah jalan. Saat akan dihentikan, kelompok mahasiswa justru menyerang polisi.
Dalam peristiwa ini, sebanyak 10 orang mahasiswa yang melakukan unjuk rasa diamankan polisi. Salah satunya adalah pelaku penyerangan terhadap Kapolres. Mereka kemudian menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. (sj)