- VIVAnews/Adri Prastowo
VIVAnews - Kepolisian Resor Depok sedang menyusun informasi dari korban perampokan dan pemerkosaan di dalam angkot di Depok. Dari informasi itu, dalam waktu dekat ini, polisi akan mengeluarkan sketsa wajah pelakunya.
"Sudah dikirim satu unit untuk mendukung. Informasi mengenai ciri pelaku sudah diperoleh dari korban. Kalau perlu penyidik akan membuat sketsanya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kamis, 15 Desember 2011.
Polisi akan mengungkap dulu sopir angkot itu. Sementara dari identifikasi awal yang didapat dari keterangan korban, satu pelaku diketahui berambut panjang.
"Sopir angkot merupakan orang yang perlu diingat pengguna angkutan umum," katanya.
Perampokan yang disertai dengan pemerkosaan dialami seorang wanita asal Depok, Jawa Barat, bernisial Rs. Pelakunya adalah tiga sopir angkot M-26 jurusan Kampung Melayu - Pondok Gede.
Korban diperkosa dalam angkot yang berputar-putar di arah Cibinong melalui Jalan Raya Bogor. Seperti modus sebelumnya, musik di dalam angkot diputar dengan suara kencang.
Cerita tragis ini berawal saat Rs keluar rumah untuk belanja di Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok, sekitar pukul 04.00 WIB.
Pagi itu, Rs menerima ajakan sopir angkot M-26. Rs percaya saja meski ada dua lelaki lain di dalam angkot. Rs percaya karena dia sering menumpang angkot dengan nomor trayek yang sama menuju Pasar Kemiri Muka.
Tidak lama angkot melintas di Jalan Raden Saleh, salah satu pelaku yang duduk di belakang sopir menodongkan senjata tajam ke leher Rs. Arah kendaraan diputar menuju kawasan Jalan Raya Bogor.
Lampu dalam mobil kemudian dimatikan. Dengan ancaman, Rs akhirnya pasrah saat salah satu pelaku memperkosanya. Usai memperkosa, barang berhaga yang ada di tubuh Rs ikut dilucuti, juga uang Rp500 ribu untuk modal belanja.
Gerombolan durjana ini kemudian membuang Rs di kawasan Cikeas. Dengan menumpang ojek, Rs kemudian pulang dan melaporkan kejadian ini kepada pamannya yang kemudian melapor ke Pos Polisi Raden Saleh, sebelum dilimpahkan ke Polres Depok. (eh)