VIVAnews - Polresta Bekasi, sudah berkoordinasi dengan Polres Depok untuk menangkap pelaku pemerkosa Rs di dalam angkot M-26 jurusan Kampung Melayu-Bekasi.
"Karena angkotnya itu memiliki rute di wilayah kami, makanya kami sudah tukar-tukaran informasi untuk menangkap pelaku. Siapa tahu ada sopir yang tahu keberadaan para tersangka," ujar Kapolres Bekasi Kota, Komisaris Besar Priyo Widianto, di Bekasi, Kamis 15 Desember 2011.
Menurut Priyo, Polres Depok sudah meminta kerja-sama untuk menangkap para tersangka dan memberitahu ciri-ciri mereka. "Kalau ada kejahatan di dua wilayah biasanya tiap-tiap Polres cepat melakukan koordinasi,” katanya.
Rs sebelumnya diperkosa oleh pelaku di dalam angkot di daerah Cikeas. Ketika itu dia akan membeli sayuran di Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok sekitar pukul 04.00 WIB.
Rs naik angkot M-26 jurusan Kampung Melayu-Bekasi, di mana para sopir angkot jurusan tersebut kebanyakan bertempat tinggal di kawasan Raden Saleh, Depok. Sopir M-26 melewati Pasar Kemiri Muka, Depok, sebelum menuju rute sesungguhnya.
Angkot M-26 di wilayah Bekasi biasanya mangkal di belakang Mall Bekasi Cyber Park di daerah Kayuringin. Tidak jauh dari jalan Raden Saleh, pelaku yang duduk di bagian belakang angkot menodongkan golok pada Rs.
Sopir lantas memutar kendaraan ke arah Cilodong, dan melewati Jalan Raya Bogor. Lalu terakhir sopir membawa Rs ke kawasan Cikeas, Bogor.
Rs yang sempat teriak dan melawan terkena sabetan golok di bahu kiri atas. Setelah itu Rs dibekap dan ditidurkan di tengah angkot. Saat itulah Rs diperkosa oleh seorang pelaku. Dalam keadaan angkot tetap berjalan, satu orang pelaku memperkosa Rs.
Sementara satu orang teman pelaku memegangi Rs untuk melampiaskan nafsu bejatnya. Sedangkan sang sopir hanya menyemangati pelaku untuk melakukan perkosaan.
Lampu di dalam angkot saat itu dimatikan agar tidak ada warga yang melihat. Saat itu juga lokasi dalam keadaan sepi. Setelah diperkosa, Rs dibuang di kawasan Cikeas. Para pelaku juga mengambil anting dan uang korban senilai Rp 500 ribu yang sebelumnya akan digunakan untuk modal belanja sayuran. (eh)
Laporan : Erik Hamzah | Bekasi