YLKI: Tarif Pagi TransJakarta Tak Tepat

Antrian Penumpang Transjakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kebijakan penerapan tarif bus Transjakarta pada pagi hari senilai Rp2.000 tidak tepat sasaran. Karena kebanyakan penumpang transpotasi massal yang naik pada jam itu adalah masyarakat yang gajinya di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI.

"Malahan penggunanya rata-rata mampu membayar tarif reguler. Terlebih pada jam reguler banyak anak sekolah atau pekerja yang gajinya di bawah UMP DKI yang naik bus itu," ujar Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi dalam acara konferensi pers catatan akhir tahun Transjakarta di hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Desember 2011

Tulus meminta agar penerapan tarif pagi hari untuk disamakan dengan tarif reguler pada umumnya yakni Rp3.500. Pemerataan tarif itu dirasa tidak memberatkan penumpang. Tarif busway Rp2.000 diterapkan mulai pukul 05.00 WIB - 07.00 WIB.

Perbedaan tarif tersebut, lanjut Tulus tidak mempengaruhi secara signifikan pilihan waktu perjalanan calon pengguna Transjakarta. "Sehingga kebijakan untuk menyetarakan tarif Transjakarta menjadi Rp3.500 dari pukul 05.00-23.00 WIB,  justru jauh lebih tepat," kata dia.

Sementara itu, dari kesimpulan YLKI, bahwa pelayanan bus Transjakarta mengalami kemunduran pada 2011 ini. Rendahnya kualitas sumber daya manusia, membuat angka kecelakaan angkutan massal itu ikut naik.

Dari catatan YLKI, Transjakarta juga dinilai belum bisa menjadi transportasi massal pilihan utama masyarakat. Masih banyak kendala dalam pengoperasian bus Transjakarta, karena itu perlu ada perluasan kelembagaan Transjakarta. (eh)

Buka Pendaftaran, Ini Kriteria Calon Wali Kota Malang yang Dicari PKB untuk Pilkada 2024
Wakil Ketua Umum DPP Nasdem Ahmad Ali.

Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai

Waketum Nasdem menegaskan tidak ada pembicaraan politik dengan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024