- Arif Kurniawan | Surabaya Post
VIVAnews - Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mendapat laporan pegawai negeri sipil (PNS) dari Ibukota, Jakarta, paling banyak terindikasi melakukan tindak pidana korupsi. Temuan itu berdasarkan Riset Analisis Strategis pada Semester II Tahun 2011.
"Riset dilakukan pada periode Juli 2011 sampai dengan Desember 2011," kata Kepala PPATK Muhammad Yusuf di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat 23 Desember 2011. PPATK mencatat ada 101 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) yang dilakukan oleh PNS di DKI Jakarta.
Yusuf membeberkan beberapa temuan yang diperoleh dari kajian analisis strategis semester II menyebutkan di seluruh provinsi terdapat laporan mencurigakan yang terkait dugaan tindak pidana korupsi. Laporan itu melibatkan aparat pemerintah daerah.
Terdapat 3 provinsi terbanyak yang terindikasi tindak pidana korupsi dengan melibatkan aparat pemerintah daerah.
"Yaitu DKI Jakarta sebesar 101 laporan (12,9 persen), Kalimantan Timur sejumlah 96 laporan (12,3 persen) dan Sumatera Utara sejumlah 84 laporan (10,7 persen), dari total keseluruhan sebesar 783 LTKM," kata dia.
Berdasarkan hasil riset time serries analytical, kecenderungan sampai tahun 2014, Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang terkait korupsi oleh aparat Pemda akan menunjukkan peningkatan.
"Dan diperkirakan akan mengalami peningkatan sebanyak 2,8 kali lipat dibandingkan keadaan sampai tahun 2010. Hal ini dengan asumsi bahwa tidak ada upaya pencegahan yang dilakukan oleh instansi terkait," tuturnya. (adi)
Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Korea Selatan U-23 pada laga perempat final Piala Asia U-23 2024. Duel berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium, Jumat dini hari
